DBS Foundation Hibahkan Rp 55 Miliar untuk 22 Wirausaha Sosial, 5 dari Indonesia

DBS Foundation melalui DBS Foundation Grant Program 2024 telah memilih 22 wirausaha sosial dan perusahaan berdampak sosial untuk menerima dana hibah senilai SGD 4,5 juta (sekitar Rp55 miliar) dari lebih dari 1.500 pelamar. Hibah ini akan digunakan untuk mengembangkan bisnis mereka dan memperluas dampak positif terhadap komunitas rentan.
Setiap penerima hibah memiliki tujuan yang sejalan dengan DBS Foundation dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas rentan, dengan fokus pada tiga aspek utama: penyediaan kebutuhan dasar, pendorong inklusi sosial, serta peningkatan kualitas hidup untuk masa tua yang lebih bermartabat.
Selain memberikan dana hibah, DBS Foundation juga memberikan dukungan berupa pengetahuan untuk pengembangan bisnis, mentoring, pendampingan, serta networking untuk mempercepat keberhasilan para penerima hibah ini.
BACA JUGA: Gandeng Eastspring Indonesia, Bank DBS Luncurkan Reksa Dana ESG
Karen Ngui, Head of DBS Foundation dan DBS Group Strategic Marketing and Communications, menjelaskan bahwa sebagai bank yang berfokus pada tujuan sosial, DBS Foundation merasa memiliki tanggung jawab untuk memberdayakan komunitas di wilayah operasinya.
“Para penerima DBS Foundation ini memiliki visi yang sama untuk berbuat kebaikan dan menawarkan solusi inovatif yang berdampak pada masyarakat rentan. Oleh karena itu, kami berkomitmen memberikan modal, pengetahuan, serta ketajaman untuk membantu mereka meraih potensi maksimalm” ujarnya dalam siaran pers kepada Marketeers, Senin (17/2/2025).
Lim Chu Chong, President Director PT Bank DBS Indonesia, mengungkapkan bahwa peran bank tidak hanya terbatas pada bisnis, tetapi juga pada pemberian solusi untuk isu-isu kompleks seperti pemanasan global, disrupsi teknologi, dan tantangan ekonomi.
BACA JUGA: Usung Sport Marketing, MG Bawa MG 4 EV X-Power Arsenal Livery di IIMS 2025
“DBS Foundation berkomitmen untuk mendukung perusahaan sosial agar dapat memperbesar skala bisnis mereka dan memperluas dampak positif, terutama bagi komunitas rentan, melalui program-program yang inovatif. Komitmen ini didasari oleh salah satu pilar keberlanjutan kami, Impact Beyond Banking,” jelasnya.
Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, menambahkan bahwa DBS Foundation merasa bangga menyambut para penerima hibah dari Indonesia yang memiliki semangat untuk menyelesaikan tantangan sosial dengan model bisnis inovatif dan berkelanjutan.
“Harapannya, DBS Foundation Grant Program dapat memberikan manfaat kepada lebih dari 64.000 orang di Indonesia, mendorong negara ini menuju inklusivitas, pemberdayaan, dan keberlanjutan,” pungkas Mona.
Dari 22 penerima hibah, lima di antaranya berasal dari Indonesia, yaitu Komodo Water, Aliet Green, Adena Coffee, JAVA FRESH, dan GandengTangan. Mereka berhasil bersaing dengan 155 pelamar lainnya dan menerima total hibah sebesar SGD 950.000 (sekitar Rp11,5 miliar) untuk mengembangkan usaha mereka dan memperluas dampak sosialnya.
BACA JUGA: Honri Boma EV Tampil Perdana di IIMS 2025, Dibanderol Rp 199 Juta
Masing-masing penerima hibah DBS Foundation Grant Program 2024 ini memiliki fokus yang unik. Adena Coffee memberdayakan komunitas lokal di Gayo melalui praktik perkebunan kopi yang berkelanjutan dan mendukung mata pencaharian masyarakat adat.
Lalu, Aliet Green memproduksi bahan makanan organik regeneratif yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan pengolahan gula kelapa bersertifikat Fair Trade. Sedangkan GandengTangan berfokus untuk memberikan pembiayaan dan edukasi keuangan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UKM), dan hibah ini akan digunakan untuk memperkuat kemitraan strategis mereka.
Sementara JAVA FRESH membantu petani kecil dan perempuan terpinggirkan di Indonesia untuk terhubung dengan pasar buah global. Di sisi lain, Komodo Water memberikan akses air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di Indonesia Timur.
Harapannya, dana hibah ini semakin mempertegas peran bank dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang berdampak luas.
Editor: Eric Iskandarsjah Z