DBS Laporkan Laba Kuartal Terakhir Melonjak 68%

marketeers article
DBS. (FOTO: 123rf)

DBS, bank asal Singapura mencatatkan kenaikan laba kuartal terakhir mencapai 68%, lebih tinggi dari perkiraan. Hal itu menyusul kenaikan suku bunga yang mendorong margin bunga bersih ke bank terbesar di Asia Tenggara berdasarkan aset tersebut.

Dilansir dari CNBC, Senin (13/2/2023) DBS mempertahankan proyeksi pertumbuhan kredit satu digit selama setahun penuh. Bank pembiayaan itu akan melaporkan margin bunga bersih kuartalan tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir seiring kenaikan suku bunga.

Namun, para analis menilai dengan adanya siklus tersebut dan pertumbuhan ekonomi yang melambat, pertumbuhan laba akan tertahan.

BACA JUGA: Corporate Banking: Pengertian dan Perbedaannya

Pipeline bisnis kami sehat dan kualitas aset ami kuat. Kami memperkirakan kepercayaan akan kembali ke pasar di tahun mendatang seiring dengan meredanya kenaikan suku bunga dan dibukanya kembali pasar Cina,” kata Piyush Gupta, CEO DBS

Dia memperkirakan kenaikan suku bunga akan moderat sehingga tidak memprediksi adanya penurunan suku bunga untuk tahun ini. DBS, bank Singapura pertama yang melaporkan kinerja keuangannya ini mencatat laba bersih Oktober-Desember naik ke rekor S$2,34 miliar (US$ 1,76 miliar) dibandingkan estimasi tiga analis yang disurvei Refinitiv, yaitu rata-rata S$ 2,16 miliar.

Pada periode yang sama tahun lalu, DBS mencatatkan laba bersihnya hanya S$1,39 miliar. Bank pembiayaan itu memperoleh sebagian besar keuntungannya dari Singapura dan Hong Kong.

BACA JUGA: Luhut: Arab dan World Bank Ingin Investasi US$ 1,2 Miliar di Indonesia

DBS juga mengumumkan pembagian dividen khusus sebesar 50 sen Singapura per saham, dengan alasan pendapatan dan posisi modalnya yang kuat. Bank ini melaporkan total margin bunga bersih, yang merupakan tolok ukur utama profitabilitas, sebesar 2,05% untuk kuartal terakhir, menguat dari 1,43% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Bank-bank Singapura, di antara bank-bank dengan kapitalisasi terbesar di dunia, masih on the track dalam laporan kinerja bisnisnya setahun penuh. Pasalnya, mereka diuntungkan dengan pemulihan awal ekonomi yang dilanda pandemi COVID-19 dalam dua setengah tahun terakhir.

Laba tahunan DBS melonjak 20% menjadi S$8,2 miliar. Namun, DBS mengingatkan adanya risiko penurunan sebesar 5-7 basis poin terhadap proyeksi margin bunga bersih grup sebesar 2,25% karena beberapa faktor, termasuk arus keluar ke surat berharga dan penguatan dolar Singapura.

Bank-bank lain, seperti OCBC dan UOB akan mengumumkan hasil laporan keuangan pekan depan. Kedua bank itu diperkirakan membukukan kenaikan tajam pada laba tahunan, tetapi bergerak datar atau turun tipis secara kuartal ke kuartal.

Saham kedua bank itu telah naik 10% hingga 15% sejak akhir Oktober saat pasar saham Singapura jatuh ke posisi terendah dalam 20 bulan. Indeks saham Singapura kini telah pulih dengan naik sebesar 12%.

Related

award
SPSAwArDS