Di Indonesia, Diabetes Masih Dianggap Turunan

marketeers article

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan, angka kejadian diabetes melitus (DM) pada anak usia 0 hingga 18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700% selama jangka waktu sepuluh tahun terakhir. Meski saat ini kasus diabetes pada anak masih didominasi tipe 1, berbagai penelitian selama dua dekade terakhir menemukan peningkatan kasus diabetes tipe 2 pada usia anak dan remaja. Kasus diabetes pada anak dan remaja juga erat kaitannya dengan meningkatnya angka penderita obesitas pada anak.

Hal ini membuat  PT Sun Life Financial Indonesia (“Sun Life”) mengajak elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran penyakit diabetes, melalui penerapan pola hidup sehat sejak dini – dimulai dari keluarga, komunitas dan lingkungan sekitar.

Elin Waty, Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia menyatakan kasus diabetes di Indonesia, tidak bisa kita anggap sepele. Pada anak, usia 5-12 tahun menjadi rentang usia kritis, di mana berdasarkan RISKESDAS 2013, 18,8% anak di usia tersebut mengalami kelebihan berat badan. Sayangnya, pemahaman terkait diabetes di tengah masyarakat juga dinilai masih rendah.

Ia mengutip laporan Sun Life terkait Diabetes di Asia, 68% penduduk Indonesia menilai bahwa diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan saja. Padahal, gaya hidup yang tidak sehat turut menjadi faktor utama seseorang menderita diabetes khususnya tipe 2.

“Karenanya, penerapan pola hidup sehat sejak masa anak-anak menjadi krusial, mengingat di periode ini pola kebiasaan anak akan terbangun, termasuk kultur makan sehat, serta melakukan aktivitas fisik secara rutin. Ketika pola hidup sehat ini telah terbentuk, kesempatan untuk mengurangi risiko obesitas dan diabetes tipe 2 pun semakin besar,” terang Elin.

Laporan terbaru dari Sun Life Financial Asia berjudul Diabetes in Asia: Empowering communities to lead healthier lives, pendekatan yang terkoordinasi dan berbasis komunitas menjadi faktor penting dalam upaya menekan peningkatan gelombang penderita diabetes di Asia, termasuk Indonesia. Berdasarkan laporan tersebut, saat ini lebih dari 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, dan lebih dari 60% kasus di seluruh dunia berasal dari negara-negara di Asia.

Sun Life menyadari, untuk memerangi penyakit diabetes, dibutuhkan empat komponen penting yaitu kesadaran, pencegahan, perawatan serta penelitian. Untuk itu, Sun Life berupaya untuk merangkul beragam elemen mulai dari pemerintah, rumah sakit, perusahaan swasta hingga komunitas, agar secara bersama-sama dapat membantu mencegah penyebaran diabetes. Sejak tahun 2012, secara global, Sun Life telah menyediakan lebih dari CAD$ 22 juta  untuk inisiatif perawatan, pencegahan, dan kesadaran diabetes.

“Keluarga dan sekolah, sebagai salah satu komunitas pertama yang dikenal anak, berpengaruh besar dalam membangun pola hidup sehat yang akan dilanjutkan hingga dewasa kelak. Memahami kondisi ini, Sun Life akan konsisten melakukan lebih banyak inisiatif yang melibatkan komunitas-komunitas terkait – termasuk sekolah, sebagai bentuk upaya gerakan kolektif, dalam menekan gelombang penyakit diabetes sejak usia dini,” tutup Elin.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS