Saat Pandemi, Digitalisasi Menjadi Krusial untuk Industri Telekomunikasi

marketeers article
Telecom Worker Climbing Antenna Tower with Tools and Harness

Anjuran untuk beraktivitas dari rumah setelah merebaknya kasus COVID-19 telah membuat sejumlah perubahan pada kebiasaan masyarakat di Indonesia. Hal itu pun berimbas pada traffic industri telekomunikasi dengan peningkatan mencapai 5-10%. Kendati demikian, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny G. Plate mengungkapkan bahwa angka tersebut belum melampaui traffic di hari raya.

Beralih ke digital menjadi langkah penting di masa sulit seperti saat ini. Memanfaatkan teknologi menjadi keharusan untuk memastikan layanan kepada pelanggan tidak berhenti di tengah jalan. Pada acara Industry Roundtable “Surviving The Covid-19, Preparing The Post: Telecommunications Services Industry Perspective”, mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya menekankan tiga poin yang dapat dilakukan perusahaan telekomunikasi dari sekarang terkait dengan transformasi digital.

1. Digital Imperative

Perusahaan telekomunikasi mengambil peran krusial untuk menyediakan akses bagi masyarakat. Karenanya, penting untuk mengembangkan teknologi, mendigitalkan telekomunikasi dari segi infrastruktur. Sehingga layanan yang diberikan pun bisa optimal.

2. Decoding Economy of COVID-19

Melakukan transformasi dari potential loser ke potential winner dengan memanfaatkan core bisnis yang sudah ada. Intinya adalah pandai membaca peluang. “Contoh yang ada saat ini bisa dilihat dari perusahaan manufacturing steel atau baja konstruksi bangunan yang sedang lesu. Kini mengalihkan produksi untuk pemenuhan tower steel untuk sektor telekomunikasi,” kata pemenang Marketeer of The Year 2012 tersebut.

3. Unusual Way of Digital Transformation

Tidak hanya teknologi tetapi transformasi digital diperlukan berbagai aspek. Banyak perusahaan biasanya fokus pada digitalisasi pada penggunaan teknologi di dalam perusahaan mereka, padahal lebih dari itu ada pandangan lebih luas lagi mulai dari digitalisasi produk dan layanan, pemasaran, distribusi, hingga supply chain. “Semuanya harus merata dan kuat,” tegas Arief

Tak dapat dipungkiri COVID-19 telah menjadi pendorong digitalisasi. Karenanya, perusahaan-perusahaan, salah satunya yang bergerak di industri telekomunikasi harus memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk meningkatkan layanan dan tetap engage dengan konsumen.

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS