Digitalisasikan Layanan Kesehatan, Kemenkes Luncurkan SATUSEHAT

marketeers article
Digitalisasikan Layanan Kesehatan, Kemenkes Luncurkan SATUSEHAT (Foto: unsplash.com)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menciptakan Indonesia Health Services (IHS) sebagai platform transformasi dan integrasi data layanan kesehatan nasional bernama SATUSEHAT. Hal itu dilakukan untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik di era digitalisasi, 

“Secara resmi kami memperkenalkan SATUSEHAT sebagai nama Indonesia Health Services yang merupakan platform integrasi dan standardisasi layanan data kesehatan di Indonesia,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari laman Kemenkes.

Menjadi bentuk nyata komitmen Kemenkes guna meningkatkan layanan kesehatan melalui digitalisasi, SATUSEHAT adalah sebuah platform konektivitas data, analisis, dan layanan untuk mendukung penggabungan antaraplikasi dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Hal ini bertujuan agar pasien tidak perlu mengisi formulir baru secara berulang saat ingin pindah fasyankes.

Dalam SATUSEHAT, informasi terkait kondisi kesehatan pasien akan mudah diakses agar lebih transparan. Catatan resume rekam medis di rumah sakit akan masuk dan direkam secara digital dengan aman di SATUSEHAT setelah mendapatkan persetujuan (consent) dari pemilik data.

”Hal ini sejalan dengan rencana Kemenkes dalam mentransformasikan PeduliLindungi menjadi aplikasi kesehatan masyarakat. Jadi manfaatnya akan semakin berkembang dari yang semula untuk penanganan pandemi bertransformasi menjadi lebih luas lagi,” ujar Menteri Budi. 

Kemenkes juga memperhatikan berbagai aspek dalam tiap proses pembangunan SATUSEHAT. Mulai dari aspek teknologi, keamanan sistem dan privasi, regulasi, hingga hal pendukung lainnya ditinjau secara optimal guna menjamin keberlangsungan sistem dan perlindungan data pribadi sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan terbaik dengan nyaman. 

Setiaji, Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes turut menjelaskan platform integrasi ini telah melalui berbagai macam proses yang panjang. Semuanya meliputi perencanaan, jajak pendapat dari para ahli, serta uji coba fase alpha dan beta bersama peserta dari beragam latar belakang institusi.

”Harapannya hingga akhir tahun 2022 ini, terdapat 8.000 fasyankes yang terintegrasi dengan SATUSEHAT dan target seluruh fasyankes terintegrasi di tahun 2023 mendatang,” tutur Setiaji.

Sejauh ini sudah terdapat 16 fasyankes yang terintegrasi dengan SATUSEHAT. Untuk fase beta testing, terdapat dua lembaga yang telah terintegrasi, yakni PT Jasamedika Saranatama (RSJP Paramarta) dan PT Kimia Farma Diagnostika. Selain itu, ada dua rumah sakit pemerintah yang tengah berada dalam fase pengembangan dan akan segera terintegrasi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS