Hipertensi atau tekanan darah tinggi dikenal sebagai silent killer karena tidak menunjukkan gejala yang jelas, namun bisa menyebabkan kerusakan pada berbagai organ vital. Kondisi ini sering kali tidak disadari hingga muncul komplikasi serius.
“Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), sekitar 1,28 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Ironisnya, sebagian besar dari mereka tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ini,” jelas Christy Efiyanti, dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dikutip dari ipb.ac.id, Rabu (2/7/2025).
Christy menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi yang tidak dikendalikan bisa merusak lapisan dalam pembuluh darah. Kerusakan ini dapat memicu pembentukan plak atau atherosclerosis, yang menyumbat aliran darah dan berujung pada penyakit jantung koroner.
BACA JUGA: Kasus HIV pada Remaja Meningkat, Orang Tua Perlu Lakukan Hal Ini
“Plak yang pecah bisa menyebabkan serangan jantung mendadak dan berisiko tinggi menyebabkan kematian,” tambahnya.
Tak hanya itu, hipertensi yang berlangsung dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan otot jantung kiri membesar. Kondisi ini pun berpotensi memicu gagal jantung atau gangguan irama jantung yang membahayakan.
Lebih lanjut, Christy menerangkan bahwa tekanan darah tinggi juga bisa menimbulkan gangguan pada katup jantung. Hal ini terjadi karena gangguan aliran darah akibat penyempitan pembuluh koroner, terutama bila serangan jantung terjadi pada area tertentu.
BACA JUGA: Mengenal Emotional Hangover, Saat Kebahagiaan Justru Bikin Lelah
Untuk mencegah dampak buruk hipertensi, Christy pun menganjurkan masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Ia juga mengingatkan pentingnya menjalani gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, menghindari makanan tinggi kalori dan lemak, serta tidak merokok.
“Medical check up rutin sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi atau penyakit jantung. Deteksi dini bisa menyelamatkan dari komplikasi serius,” tutupnya.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita