Dua Strategi Brantas Abipraya Jaga Kelangsungan Bisnis

marketeers article

Setelah sekian lama berfokus pada bisnis infrastruktur air dan irigasi, PT Brantas Abipraya (Persero) kini telah mengembangkan sayap bisnisnya ke sektor lain seperti jembatan, bandara, terowongan, dan lain sebagainya. Strategi diversifikasi ini tentu tak mudah. Dukungan modal dan kompetensi pun diperlukan.

“Dalam lima tahun ini, kami telah memperluas cakupan bisnis ke sektor-sektor lain seperti bangunan, infrastruktur jalan, dan lain sebagainya. Bisnis di luar perairan kian berkembang dan era globalisasi pun menuntut kompetensi untuk melayani berbagai kebutuhan infrastruktur,” terang Dandung Pamularno, Senior Manager Pemasaran PT Brantas Abipraya (Persero), dalam forum BUMN Marketeers Club ke-36, Selasa (29/4/2015).

Menurut Dandung, hal ini dilakukan Brantas Abipraya untuk mengejar pertumbuhan bisnis 30% per tahun. Dalam beberapa tahun ini, ia mengatakan Brantas Abipraya berhasil meraih target pertumbuhan itu sehingga optimistis untuk menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) perusahaan.

Dua kunci keberhasilan Brantas Abipraya dalam melakukan strategi ini adalah meningkatkan kompetensi human capital dan corporate capital. Dandung menuturkan Brantas Abipraya terbilang rajin melakukan Kerja Sama Operasi (KSO). Di tahun 2012, Brantas Abipraya bekerja sama dengan Waskita Karya untuk proyek bandara. Perusahaan juga bekerja sama dengan PT PP untuk pembangunan gedung Kementerian PU. Dan, masih banyak yang lain.

Berbagai kolaborasi tersebut terbukti mampu meningkatkan kompetensi Brantas Abipraya. Perlahan, korporasi mulai mengerjakan proyek-proyek mandiri. Salah satunya adalah pembangunan tower milik Perumnas yang berlokasi di kawasan Marunda, yaitu Sentra Timur Residence.

Cara lain yang digunakan Brantas Abipraya untuk meningkat kompetensi adalah mengumpulkan modal. Rencananya, tiga tahun lagi Brantas Abipraya akan melantai di bursa saham untuk mengumpulkan pundi kapital dan membuat perusahaan lebih lincah bergerak. Tahun ini, Brantas Abipraya telah mulai menawarkan obligasi.

“Bulan lalu kami sudah melepas Rp 300 miliar. Harapannya, dalam tiga tahun lagi kami sudah bisa mendapatkan dana dari luar melalui bursa saham,” tambah Dandung. Tahun ini, capital expenditure (capex) Brantas Abipraya adalah Rp 3 triliun atau tumbuh 30% (yoy).

Related

award
SPSAwArDS