E-Tourism Solusi Promosi Bagi Pariwisata Indonesia

marketeers article

 

Industri pariwisata Indonesia dihadapkan dengan permasalahan infrastuktur. Meskipun pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun lalu berhasil melampaui angka sembilan juta wisman, namun secara umum masih membutuhkan beberapa pembenahan terutama terkait dengan promosi.
 
Sebagai terobosan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sudah menyiapkan sebuah strategi utama untuk meraup sebanyak-banyaknya wisatawan terutama kalangan wisman pada tahun 2015 ini. Penghujung 2014 lalu, Kemenpar meluncurkan e-tourism, sebuah sarana digital sebagai media promosi.
 
Langkah ini terbilang tepat sasaran terutama pada era teknologi seperti ini. Selain itu, strategi ini juga jauh lebih efektif dan efisien apabila dibandingkan dengan promosi secara konvensional. “Sarana digital menjadi sarana promosi yang baik. Secara biaya tentu jauh lebih murah dibandingkan promosi dengan cara konvensional,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.
 
Tentunya, E-tourism ini tidak hanya sekadar jargon atau angan-angan saja lantaran Kemenpar sudah mempersiapkan beberapa kegiatan dan aktivitas. Setidaknya sudah ada tujuh layanan berbasis teknologi yang berkaitan dengan promosi wisata secara digital. Di antaranya, portal pariwisata yang terintegrasi (hi-indonesia.com), Wonderful TV (WOI TV), Mobile Application (Hi Bali), Digital Photo Bank, Sinema Online dan Sinema Digital, www.indonesiafilm.net, dan apresiasi terhadap para travel blogger 2015.
 
Sebagai contoh, portal pariwisata hi-indonesia.com memberikan layanan kepada para wisatawan dalam mengatur rencana berlibur mulai dari tiket pesawat, kamar hotel, dan beberapa agenda hingga tips menarik selama berlibur.
 
Satu contoh yang menarik lagi adalah hadirnya konten sinema digital. Konten ini nantinya akan berisi film-film dengan konten budaya setempat. Kemenpar telah menunjuk Bukittinggi, Banjarbaru, dan Banyuwangi sebagai pilot project dari sinema digital. Konten sinema digital nantinya bisa tampil sebagai sarana dan ajang promosi dari masing-masing daerah. Arief Yahya sangat optimistis bahwa strategi E-tourism ini bisa menarik lebih banyak wisatawan. “Digital marketing seperti ini sangatlah efektif ke depannya dalam meraih wisatawan.”
 
Senada dengan misi Kemenpar, mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di era pemerintahan sebelumnya, Sapta Nirwandar juga optimistis dengan strategi E-tourism. Namun, ia mengingatkan bahwa perlu juga untuk memperhatikan sisi manusia dalam membangun industri pariwisata. Kemenpar menargetkan angka kunjungan wisman pada tahun 2019 mencapai angka 20 juta kunjungan.

Related

award
SPSAwArDS