Empat Cara Ampuh agar Para Ibu Terhindar Dari Burnout

marketeers article
Dengan aktivitas yang padat, ibu sangat rentan mengalami burnout (Sumber Ilustrasi: 123rf.com)

Seorang ibu, baik yang bekerja maupun ibu rumah tangga, memiliki aktivitas sehari-hari yang sangat padat. Di tengah tugas dan aktivitas yang harus diselesaikan, sosok ibu juga harus memikirkan dan mengatur keuangan serta kebutuhan keluarga supaya tetap sesuai dengan anggaran yang direncanakan. 

Dengan segudang kebutuhan keluarga serta tugas sehari-hari yang menumpuk, tentu memungkinkan bagi seorang ibu untuk merasa kelelahan atau jenuh dengan rutinitasnya. Kelelahan atau rasa jenuh yang dirasakan oleh para ibu dapat berdampak buruk jika terjadi secara berkepanjangan, salah satunya adalah dapat menimbulkan burnout. 

Padahal, salah satu kunci kebahagiaan keluarga apabila sang ibu juga merasa bahagia. Melihat bahaya burnout yang dapat dialami oleh para ibu, Shopee membagikan empat cara yang bisa membantu para ibu menghindari kondisi burnout. 

Berikut ini empat tips mudah untuk para ibu yang bisa mengatasi rasa lelah dan jenuh agar tidak mengalami burnout saat menjalankan aktivitas sehari-hari dan memenuhi kebutuhan keluarga.

Me Time is not Selfish

Di tengah-tengah padatnya aktivitas dan upaya pemenuhan kebutuhan keluarga sehari-hari, seorang ibu juga perlu untuk memikirkan kepentingannya sendiri untuk menghindari burnout. Me time dapat menjadi kunci agar ibu merasa lebih santai dan dapat me-recharge energinya setelah menjalani rutinitas rumah tangga yang padat. 

Aktivitas saat me time bisa diisi dengan melakukan hobi atau kegiatan favorit yang membuat ibu merasa nyaman ketika melakukannya. Selain itu, aktivitas me time juga bisa diisi dengan kegiatan relaksasi seperti perawatan ke salon, menonton film, atau sekadar berkumpul dengan teman.

Stop Comparing

Dengan akses yang makin mudah, kian banyak konten-konten mengenai parenting yang dibagikan di media sosial. Terkadang konten-konten tersebut dapat menjadi inspirasi bagi kebanyakan ibu. 

Namun, tidak sedikit juga yang malah menjadikan konten-konten tersebut sebagai perbandingan bagi diri sendiri. Pada akhirnya, konten tersebut menimbulkan perasaan kecil hati dan burnout pada sang ibu.

Perlu diketahui bahwa setiap ibu dan keluarga memiliki keunikan dan tantangannya masing-masing. Jadi, janganlah berfokus pada kekurangan diri dan membandingkannya dengan orang lain.

Akan tetapi fokuslah untuk melakukan yang terbaik bagi keluarga dengan kemampuan dan keunikan yang dimiliki.

Self Reward is a Must

Sebagai seorang ibu yang kerjanya tak kenal hari libur, self reward menjadi hal yang sangat penting. Tak ada salahnya untuk merayakan kemenangan sekecil apa pun setelah melakukan berbagai tugas setiap harinya.

Cara memberikan penghargaan kepada diri sendiri cukup beragam dan bisa dilakukan dengan sederhana. Berbelanja barang impian, menyantap makanan kesukaan atau pergi berlibur singkat bisa menjadi self reward yang sederhana namun ampuh untuk menghindarkan para ibu dari burnout.

Technology can Help

Dengan kesibukannya yang sangat padat, seorang ibu pasti akan sangat senang jika diulurkan bantuan. Teknologi yang terus berkembang dapat menyediakan beragam fitur dan layanan yang bisa membantu para ibu dalam menuntaskan tugas-tugasnya. 

Tidak ada salahnya bagi para ibu untuk memanfaatkan teknologi yang bisa mempermudah aktivitas dan membantu ibu jadi makin produktif. Teknologi dapat membantu ibu untuk berbelanja, bertransaksi bahkan mencari penyedia layanan jasa yang sangat praktis digunakan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS