Empat Langkah untuk Memancing Kreativitas dalam Berbisnis

marketeers article
Close-up of three young creative designers working on project together.

Kreativitas merupakan suatu hal yang penting dalam berbisnis, terlebih lagi dengan pasar yang bergantung pada inovasi dan teknologi. Hal ini tampaknya disadari betul oleh banyak perusahaan yang mencoba mewujudkan ide-ide baru yang tidak hanya mengagumkan tetapi juga menjadi solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi konsumennya.

“Kreativitas itu lebih kepada ide baru. Dan, apakah ide itu bisa memecahkan masalah atau dapat meningkatkan layanan atau produk yang sudah ada,” Senior Associate MarkPlus, Inc. Nadya Nurul Fitria dalam acara Marketeers iClub bertajuk Creativity That Makes Innovation, Jumat (05/02/2021).

Lebih lanjut, Nadya menjelaskan bahwa ide juga tidak harus baru. Tapi, bisa mengambil inspirasi dari banyak sumber yang kemudian dikombinasikan serta disesuaikan dengan audiens atau konsumen kita. Sehingga, ide yang dihasilkan tersebut bisa menjadi lebih powerful.

Kreativitas dapat dikatakan menjadi jantung dari suatu bisnis. Karena, tidak hanya bisa menjawab permasalahan yang dihadapi perusahaan. Kreativitas juga bisa membantu pelaku usaha untuk maju dan berkembang. Berikut merupakan empat langkah yang bisa dilakukan untuk memancing kreativitas dalam berbisnis.

Pertama, ekplorasi. Hal ini tergolong unik karena ketika melakukan eksplorasi ini Anda tidak hanya dituntut untuk menjadi ahli tetapi juga berpikir segar. Misalnya saja, ketika Anda menghadirkan suatu layanan, Anda sudah menguasainya. Tetapi, Anda dituntut untuk terus mencari tahu apa kekurangan dan kelebihan dari layanan tersebut.

Dengan demikian, Anda bisa mengidentifikasikan apa saja yang harus ditingkatkan dari layanan tersebut. Penting untuk menerapkan tourist mindset yaitu pemikiran untuk terus mengamati dan mengobservasi. Sehingga, Anda bisa memahami pasar dengan lebih baik.

Kedua, imajinasi. Salah satu caranya bisa dilakukan dengan brainstorming. Tapi, dalam melakukan brainstorming ini pun kita harus memerhatikan bidang apa saja yang dibutuhkan dalam prosesnya. Misalnya, haruskah melibatkan berbagai divisi yang mungkin saling terkait memiliki. Sehingga, brainstorming yang dilakukan menjadi lebih efektif,” tutur Nadya.

Namun, dalam proses brainstorming ini ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu mengelompokkan beberapa individu yang terlibat dalam grup kecil. Mengapa demikian? Ini penting dilakukan untuk mendapatkan ide yang bervariasi. Pasalnya, ketika disatukan dalam waktu bersamaan, manusia memiliki tendensi berpikir seragam.

Selain itu, jangan langsung mematahkan atau menolak suatu ide, tetapi akan lebih bagus jika ide yang diajukan tersebut ditambahkan. Proses ini nantinya bisa membuat suatu ide menjadi lebih kuat.

Ketiga, prioritization. Langkah ini merupakan penentuan ide mana yang ingin dibawa lebih lanjut. “Ketika kita sudah punya ide, terkadang kita bingung mana yang harus kita lakukan lebih dulu. Satu hal yang menjadi pertimbangannya adalah kondisi budget. Untuk menentukan prioritas, ada empat cara yang bisa dilakukan yaitu Quick Win, Big Bets, Maybe, dan Time Sinks,” pungkas Nadya

Terakhir, melakukan validasi untuk melihat cocok atau tidaknya ide untuk bisnis yang dijalankan. Jika dilihat dari sisi konsumen apakah ide tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan. Pada sisi bisnis, ide yang terpilih haruslah bisa diproduksi dan didistribusikan secara ekonomis. Sedangkan dari sisi teknis, ide yang dihasilkan mampu dikembangkan dan mudah digunakan.

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS