Enam Langkah Agar Inovasi Menjadi Kebiasaan

marketeers article
Businessmen planning business strategy while holding puzzle pieces, creating ideas with light bulb drawn on paper and rearranging wooden blocks. Conceptual of teamwork, strategy, vision or education.

Ketika menjalankan suatu bisnis, penting untuk memahami unsur inovasi. Bahkan, sebisa mungkin pelaku bisnis harus menjadikan inovasi sebagai kebiasaan. Ketika seseorang melakukan inovasi maka hal ini haruslah dilihat sebagai sesuatu yang biasa terjadi.

“Kita harus bisa melihat banyak hal dari berbagai perspektif atau angle. Jadi, ketika dihadapkan pada suatu permasalahan kita bisa memikirkan banyak opsi untuk menyelesaikannya,” ujar COO Hangry Andreas Resha.

Setidaknya, hal ini yang kini terus digenjot Hangry, startup yang bergerak di industri food and beverages (F&B). Andreas menuturkan untuk menjadikan inovasi sebagai suatu kebiasaan, maka ada enam langkah yang perlu diperhatikan.

1. Terus Kembangkan Target

Buatlah target yang bisa terus dikembangkan terutama sesuatu yang bisa membantu bisnis Anda untuk tumbuh. Berkembangnya target bisa membantu Anda terus mencari solusi demi membangun bisnis maju dan menjadi lebih baik lagi.

2. Persingkat Birokrasi

Birokrasi dan hierarki yang terlalu ketat dapat menciptakan mental barrier bagi orang yang ingin mencoba hal baru. Oleh sebabnya dalam sebuah organisasi ada baiknya untuk mempersingkat jalur birokrasi.

Setidaknya dalam membuat keputusan yang dirasa butuh aksi cepat, tidak perlu melakukan keputusan melalui lapisan birokrasi yang rumit dan panjang.

3. Pemimpin Harus Bisa Membimbing

Ketika Anda bertindak sebagai pemimpin dalam membangun bisnis, Anda harus bisa memastikan bahwa anggota tim merasa aman bahkan ketika melakukan kesalahan. Dengan artian kesalahan tersebut harus bisa segera diidentifikasi dan dilanjutkan dengan aksi perbaikan yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi, seorang pemimpin harus tidak hanya bertanggungjawab ketika suatu ide tidak berjalan seperti seharusnya. Tetapi juga harus bisa memberikan solusi dari sebuah permasalahan.

4. Sediakan Waktu untuk Istirahat

Istirahat bukanlah hal yang bisa diabaikan. Perlu disadari ketika seseorang burn out atau kelelahan maka mereka tidak bisa berpikir kreatif. Sebab itu, beristirahat bisa menjadi kunci dari hadirnya inovasi yang baik.

5. Serap Banyak Ide

Mindset layaknya sebuah busa penting untuk diterapkan ketika berbisnis. Anda harus banyak mengetahui tentang apa yang terjadi di luar maupun di dalam industri yang Anda jalani.

“Kita bisa mengambil contoh dari orang lain. Bagaimana mereka menjalankan bisnisnya, apa kesalahan yang ada di sana, bagaimana solusinya. Kita bisa menyerap berbagai hal yang relevan dengan bisnis yang kita lakoni dan mempelajarinya,” jelas Andreas.

6. Apresiasi Kerja

Tentunya ketika menjalankan bisnis, Anda tidak sendiri. Jika Anda seorang pemimpin, pastikan Anda memberikan apresiasi yang baik kepada tim dan membuat mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan sangat berguna bagi bisnis ini.

Andreas menambahkan bahwa ketika berbisinis, penting untuk memahami jika inovasi tidak harus hadir sebagai sesuatu yang besar. Tetapi, inovasi harus hadir dari berbagai channel dan pendekatan sehingga orang-orang yang berada di dalam perusahaan tersebut terdorong untuk berpikir inovatif. Dan, ke depannya bisa mengubah aktivitas kreatif dan inovatif mereka menjadi suatu kebiasaan.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS