Eva Riyanti Hutapea, Sang Penyelamat Indofood yang Berpulang

marketeers article
Eva Riyanti Hutapea. (FOTO: Jurnal Asia)

Dunia usaha Tanah Air berduka. Eva Riyanti Hutapea, mantan Chief Executive Officer (CEO) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM) meninggal dunia. Eva Riyanti Hutapea wafat pada Jumat (8/7/2022) pukul 14.44 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Selain dikenal sebagai ekonom, hingga auditor, Eva Riyanti sangat populer di dunia usaha. Sosok kelahiran 26 Desember 1952 ini lekat dengan berbagai prestasinya, yang mana pernah menyelamatkan Indofood dari goncangan krisis pada tahun 1997-1998.

Eva Riyanti mengawali karier di perusahaan makanan dan minuman (mamin) tersebut pada tahun 1994 sebagai Steering Committee yang melakukan supervisi. Tak berlangsung lama, dia pun didapuk untuk memimpin Indofood.

Berkat tangan dinginnya, Eva Riyanti secara perlahan bisa memperbaiki kinerja bisnis Indofood yang sempat merugi Rp 1,2 triliun pada tahun 1997. Kala itu, krisis moneter melanda dunia yang turut menerjang perekonomian Indonesia. 

Banyak perusahaan gulung tikar, termasuk menekan bisnis Indofood yang terpengaruh penurunan daya beli masyarakat. Beban biaya usaha saat krisis moneter juga bertambah sehingga butuh pekerjaan ekstra untuk mengangkat kinerja usaha.

Penjualan Indomie sebagai produk andalan Indofood menurun drastis dari sekitar 8,6 miliar bungkus pada akhir tahun 1997 menjadi 7,8 miliar bungkus di tahun berikutnya. Utang Indofood praktis juga meningkat di tengah krisis moneter yang menyebabkan rupiah mengalami depresiasi makin dalam.

Kerja keras Eva Riyanti Hutapea rupanya membuahkan hasil. Taufik, Deputy Chairman Markplus Inc., membeberkan sejumlah strategi Eva Riyanti Hutapea dalam aksi penyelamatan Indofood.

Pertama, memastikan kinerja usaha tetap baik dan menjaga kualitas produksi dan kelancaran produksi. Kedua, aktif berinovasi sehingga bisa menawarkan produk yang lebih beragam.

“Termasuk produk premium yang lebih banyak,” kata Taufik yang kala itu menjadi Marketing Consultant Indofood kepada Marketeers, Sabtu (9/7/2022).

Ketiga, kreatif dalam program Corporate Social Responsibility (CSR). Keempat, tetap melakukan pengelolaan keuangan yang prudent. Terakhir, menjaga produk dan corporate branding.

Di samping strategi tersebut, di tangan Eva Riyanti Hutapea, Indofood juga menerapkan efisiensi dan tak segan terjun langsung untuk memperbaiki celah-celah demi mengangkat kembali produk-produk Indofood.

Oleh karena itu, strategi pemasaran juga menjadi perhatian penting Eva Riyanti Hutapea saat memimpin. Berkat kerja kerasnya, Indofood mengantongi keuntungan Rp 150 miliar pada 1998 dan memelesat menjadi Rp 1,3 triliun di tahun berikutnya.

Selain dikenal tegas dan berdedikasi tinggi dalam pekerjaannya, Eva Riyanti juga dekat dengan para bawahannya. “Hubungan dengan bawahan bisa kayak hubungan teman atau saudara,” tutur Taufik.

Kini, sang penyelamat Indofood tersebut telah berpulang. 

Related

award
SPSAwArDS