Facebook dan Instagram Jadi Sarana Meta Kembangkan Bisnis NFT

marketeers article
Close up of hands using laptop keyboard with glowing NFT chip hologram on blurry background. Non-fungible token and crypto currency concept. Double exposure

Perusahaan induk Facebook dan Instagram, Meta, mematangkan rencana untuk memakai kedua platform itu sebagai sarana membuat ekosistem non fungible token (NFT). Nantinya pengguna kedua platform media sosial itu dapat membuat, menampilkan, hingga menawarkan karya berupa NFT kepada penggemar dan konsumen potensial.

Rencana mengembangkan Facebook dan Instagram sebagai sarana ekosistem NFT diperkirakan masih belum berjalan terlalu jauh. Salah satu fitur yang memungkinkan untuk dibuat dalam waktu dekat adalah kemampuan pengguna untuk menggunakan NFT sebagai foto utama dalam akun profilnya di kedua platform media sosial tersebut.

Kemungkinan untuk mengunggah NFT ke dalam blockchain atau disebut sebagai minting, juga bisa diterapkan dalam platform Facebook dan Instagram sebagai sarana pengembangan ekosistem. Dilansir dari laman The Verge, ekosistem NFT secara keseluruhan akan semakin diakui dalam ranah digital, apabila seluruh perangkat dan fitur tersebut secara nyata dapat dibangun oleh Meta.

Munculnya isu penggunaan platform Facebook dan Instagram oleh Meta sebagai sarana pengembangan NFT, terbilang masuk akal. Lebih jauh, dalam sejumlah kesempatan petinggi perusahaan konglomerasi teknologi dan media sosial itu pernah secara terbuka mengungkap ketertarikan pada NFT, baik untuk terjun dan membangun peluang bisnis dalam lingkup tersebut.

“Tidak ada yang bisa saya umumkan saat ini, tapi kami secara aktif mempelajari kemungkinan di ranah NFT. Terlebih, bagaimana membuatnya bisa menjangkau audiens yang lebih besar. Dunia tersebut tentunya menarik kami untuk terlibat lebih banyak dan semoga bisa membantu banyak kreator,” kata Adam Mosseri, CEO Instagram, dalam sebuah video unggahannya pada Desember 2021.

Aset kriptografis alias NFT yang bisa dikembangkan lewat platform seperti Facebook dan Instagram, menjadi perdebatan banyak pihak. Mengingat penentuan harganya secara spekulatif di pasaran, begitu juga dengan dinamika pergerakan harganya yang tergolong cepat. Selain itu, masih sering ditemukan isu pelanggaran keamanan dan hak cipta, meskipun secara prinsip aset ini diklaim oleh banyak pihak menggaransi kepemilikan secara sah.

Jikalau perusahaan besar seperti Meta berkomitmen lebih jauh pada NFT melalui sarana berupa Facebook dan Instagram, hal itu akan mempunyai dampak berupa apresiasi serta signifikansi aset kriptografis tersebut. Apalagi jika dikaitkan dengan pengembangan teknologi virtual milik perusahaan tersebut, yakni konsep konektivitas ruang maya berupa metaverse di masa mendatang. 

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS