Fandom Marketing, Kunci Sukses Korean Wave yang Tak Lekang Waktu

marketeers article
korean wave | sumber: 123

Korean Wave sudah berkembang selama 20 tahun di Indonesia. Hal ini didukung oleh fandom marketing yang menyajikan berbagai konten, mulai dari musik, drama korea, makanan, film, kosmetik, hingga fashion.

Fandom marketing menjadi strategi ampuh bagi Korean Wave untuk dapat meraup pundi-pundi keuntungan. Dengan begitu, berikut lima keuntungan dari K-Pop dalam fandom marketing yang dilansir dari Majalah Marketeers Edisi Mei 2022 dalam program Informotion di kanal Youtube Marketeers TV. 

1. Berorientasi Masa Depan

Boo Jong Kim, President Asia Marketing Federation and Professor Dong-A University Korea menyebutkan elemen inti dari budaya Korea adalah kedinamisan dan orientasi pada masa depan. Keunggulan yang dimanfaatkan adalah kemudahan Korean Wave yang dapat diterima oleh negara lain. 

Sebagai contoh, masyarakat Indonesia dapat merasakan kesamaan budaya antara Indonesia dan Korea dalam berbagai konten yang disajikan. Hal ini selaras dengan hasil riset Kofice Global Hallyu Trend yang menyatakan nilai ekspor bernuansa Korea Wave selalu mengalami kenaikan, khususnya di kawasan Asia dan Amerika Serikat (AS). 

Produk ini didominasi oleh musik K-Pop, Korean Food, drama, dan artis korea.

BACA JUGA: Cosplay Fanatisme: Bentuk Ekstrem dari Brand Loyalty

2. Jelas dan Terukur

Brand di Indonesia banyak yang menggandeng artis korea sebagai brand ambassador. Penggunaan brand ambassador tak sekadar alasan popularitas, tapi artis tersebut harus selaras dengan positioning sebuah brand.

Umumnya kolaborasi ini menyasar target audiens Gen Z dan milenial. Tak hanya itu, kolaborasi mereka harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur melalui penetapan Key Performance Indicators (KPI). 

3. Berorientasi brand value

Dalam penerapan strategi fandom marketing Korean Wave, faktor kualitas menjadi penentu keberhasilan produk di pasar. Kualitas ini dapat ditunjukkan dari brand value yang ditawarkan produk dalam pasar, baik itu lifestyle, kuliner hingga hiburan.

4. K-Pop Fandom Marketing menjadi konektor

Pemerintah Korea Selatan dan pihak swasta melakukan kolaborasi untuk mempromosikan budaya dan industri kreatif Korea di pasar global. Kolaborasi ini dapat menggaet ketertarikan dan kerja sama antarnegara yang berdampak positif bagi industri kreatif Korea melalui Korean Wave.

BACA JUGA: Belajar Marketing dari Band Coldplay, Ternyata Ini Rahasia Suksesnya

5. Komunitas penggemar K-Pop menjadi kekuatan

Merek yang berusaha menjadikan artis Korea sebagai brand ambassador adalah karena banyaknya penggemar dari artis tersebut yang berpotensi sebagai konsumen. Makin banyak penggemar, maka berkorelasi positif terhadap nilai penjualan produk tersebut.

Tanpa perlu melakukan strategi marketing yang keras, produk dapat menjangkau konsumen-konsumen potensial melalui artis BA tersebut. Hal ini menjadi kekuatan utama untuk meningkatkan penjualan. 

Demikianlah penjelasan mengenai Fandom Marketing yang diterapkan dalam Korean Wave. Untuk memahami lebih lengkap terkait fandom marketing, Anda bisa membacanya di majalah Marketeers edisi bulan Mei 2022 lalu.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS