Gandeng Rihanna dan Kylie Jenner, Apa Dampaknya Bagi Puma?

marketeers article

Sepatu sneakers merupakan bagian dari gaya hidup. Hampir semua orang memiliki setidaknya satu pasang sepatu sneakers dalam lemari sepatunya. Beberapa produsen sepatu pun terus mengeluarkan seri-seri terbaru untuk menarik minat dari konsumennya. Bahkan, beberapa sepatu lawas dari produsen ternama juga masih terus mencuri perhatian dari pecinta sneakers.

Ditengah perang antara Nike dan adidas dalam pasar sneakers, ada nama Puma yang patut diperhatikan untuk menyaingi popularitas Nike dan adidas. Pasalnya, saat ini Puma mulai melakukan kampanye yang gencar, terutama dalam hal sneaker untuk menyaingi dua kompetitornya.

Bicara Puma tentu tidak lepas dari populernya Puma Suede yang pertama kali dirilis pada 1968. Puma Suede hadir mengiringi serangkaian budaya populer Amerika Serikat. Sejak era hingga Hip Hop, olahragawan ternama seperti Tommie Smith dan Walt Frazier juga turut mempromosikan Puma Suede kala itu.

Namun, Puma tidak hanya bergantung pada lini Puma Suede. Beberapa produk baru hasil kolaborasi dengan nama besar mulai dirilis. Contoh kolaborasi Puma dengan Rihanna melalui Fenty Trainer dan Creepers.

Ada yang menarik dengan langkah yang dilakukan oleh Puma, selain berkolaborasi dengan Rihanna, baru-baru ini Puma juga menggandeng si ratu Snapchat, Kylie Jenner, sebagai salah satu ambassadornya dengan nilai kontrak mencapai US$ 1 juta. Kylie Jenner adalah anak emas dalam industri fesyen, terlahir dari keluarga Jenner/Kardashian membuat namanya melejit mengikuti popularitas saudara-saudaranya.

“Kylie merepresentasikan era baru industri fesyen. Menurut kami tidak ada sosok yang lebih tepat dan berpengaruh untuk kampanye kami ini selain sosok Kylie Jenner,” ujar Adam Petrick, Puma Global Director seperti yang dikutip dari Dailymail.

Banyak yang bilang dengan menggandeng Rihanna serta Kylie Jenner bisa meningkatkan angka penjualan dari Puma, terutama di kalangan perempuan. Terlebih kedua sosok ini adalah sosok yang paling berpengaruh di media sosial. Hal ini terbukti benar.

Situs Fashionista mengemukakan bahwa pada tiga bulan pertama 2016 saja penjualan Puma meningkat 7,3% dari periode yang sama dari tahun sebelumnya. Angka penjualannya mencapai US$ 973 juta. Dari beragam lini produk, kategori sepatu menyumbang kontribusi terbanyak. Bahkan, penjualan kategori sepatu di Puma juga meningkat 8,5%.

Bjørn Gulden, CEO Puma cukup puas dengan angka penjualan yang mereka raih pada awal tahun 2016. Ia mengakui bahwa produk-produk wanita juga mendapatkan perhatian yang besar dari konsumennya.

“Peluncuran produk dan beragam kampanye yang kami hadirkan telah membuahkan hasil yang baik,” pungkas Bjørn Gulden.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS