Gandeng UNICEF dan ITU, Erricson Upayakan Akses Internet untuk Sekolah

marketeers article
Little Girls Using a Laptop

Saat ini, semua sektor di seluruh dunia, termasuk Indonesia terdampak oleh pandemi. Salah satu yang terdampak adalah sektor pendidikan. Lebih dari 190 negara menutup sekolah. Semua aktivitas sekolah dilangsungkan di rumah. Oleh karena itu, konektivitas internet sangat berpengaruh guna mendukung pembelajaran dan mengurangi kesenjangan digital.

Namun demikian, konektivitas internet di sekolah juga penting untuk membantu memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan dan ilmu mereka. Hal ini akan membuka akses ke jalur karir baru dan mutu hidup yang lebih baik, sehingga dapat menguntungkan di masa depan.

World Economic Forum Global Competitiveness Index (2017) dan World Bank Human Capital Index (2017) menunjukkan hubungan yang jelas antara konektivitas internet dengan mutu pendidikan. Menurut laporan analisis Economist Intelligence Unit (EIU), apabila konektivitas sekolah di suatu negara meningkat 10%, maka Produk Domestik Bruto (PDB) per kapitanya meningkat sebesar 1,1%.

Selain itu, laporan ini turut menyarankan agar para pemimpin sektor publik, swasta, dan LSM di seluruh dunia dapat menciptakan dampak besar guna menjembatani kesenjangan digital. Hal tersebut dapat dicapai dengan menggabungkan kekuatan agar konektivitas internet menjadi kenyataan global bagi anak-anak sekolah di segala usia.

Menjawab hal ini, Perusahaan telekomunikasi Ericsson mengumumkan kerja samanya dengan UNICEF dan International Telecommunication Union untuk membuat Giga, yaitu inisiatif konektivitas sekolah. Melalui kemitraan tiga tahunnya dengan UNICEF, Erricson bertekad membantu memetakan kesenjangan konektivitas sekolah yang terjadi di 35 negara saat ini.

Berdasarkan laporan EIU, Erricson  yakin adanya Giga dapat memperluas akses internet ke semua sekolah dan masyarakat sekitarnya bisa tercapai  pada tahun 2030. Menurut Heather Johnson, Vice President, Sustainability and Corporate Responsibility Erricson, adanya Giga dapat membawa pengaruh positif dalam menjembatani kesenjangan digital dan memberikan masa depan gemilang bagi anak-anak di seluruh dunia.

Johnson juga mengimbau para pemangku kepentingan untuk mendukung upaya inisiatif Giga. Dukungan tersebut bisa melalui tindakan seperti, pendanaan, data sharingtechnological expertise dan tatanan model bisnis berkelanjutan untuk konektivitas.

“Laporan EIU memperjelas bahwa kemitraan pemimpin bisnis, pemimpin sektor publik, dan LSM dapat menghasilkan tindakan efektif untuk mengatasi masalah itu serta memberikan pengaruh signifikan pada kehidupan. Setiap pemain di sektor tersebut dapat menciptakan perubahan, tidak peduli seberapa besar atau kecil. Kami mendorong para pemangku kepentingan untuk membaca laporan ini dan yang lebih penting, bergabung dengan inisiatif Giga guna mewujudkan tujuan penting ini,” kata Johnson.

Charlotte Petri-Gornitzka, UNICEF Deputy Executive Director for Partnerships juga turut mengatakan mengenai pentingnya konektivitas bagi masyarakat, terutama pelajar sekolah. Selain dapat meningkatkan mutu pendidikan, konektivitas sekolah dapat mengembangkan kemampuan pelajar.

“Kami bersama-sama memetakan sekolah di seluruh dunia untuk mengenali kesenjangan konektivitas di masyarakat. Penting bagi kami untuk bekerja sama lintas bidang untuk menghubungkan sekolah dan menyediakan pembelajaran digital yang bermutu sehingga setiap anak dan remaja dapat memiliki masa depan lebih cerah,” jelas Charlotte.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS