Garuda Indonesia Dapat Suntikan PMN Sebesar Rp 7,5 Triliun

marketeers article
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Sumber gambar: 123rf.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan telah mendapatkan suntikan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun. Dana segar ini akan digunakan maskapai penerbangan pelat merah tersebut untuk mempercepat pemulihan kinerja perusahaan dan program restorasi pesawat.

Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan selain program restorasi, dana yang didapatkan akan dibelanjakan untuk pemeliharaan spare part pesawat dan berbagai komponen lainnya, serta penyehatan arus kas perusahaan guna mendukung kelancaran operasional. Dengan diterimanya dana PMN tersebut menjadi milestone tersendiri bagi Garuda Indonesia sebagai national flag carrier untuk terus memberikan kontribusi optimal bagi masyarakat di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional, khususnya sektor pariwisata.

BACA JUGA: Akulaku Finance dan Garuda Indonesia Hadirkan Layanan Pay Later

Kontribusi ini diwujudkan melalui peningkatan aksesibilitas dan penyediaan layanan penerbangan baik yang aman, nyaman, dan berdaya saing. 

“Kami percaya dukungan yang telah diberikan menjadi mandat yang harus kami jaga, dengan memaksimalkan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa. Tentunya, kontribusi tersebut diselaraskan dengan komitmen Garuda untuk terus memperkuat fondasi keberlangsungan usaha yang berorientasi pada fokus profitabilitas dan optimalisasi good corporate governance di seluruh lini bisnisnya,” kata Irfan melalui keterangannya, Selasa (20/12/2022).

BACA JUGA: Garuda Indonesia Catatkan Pertumbuhan Penumpang 61,11%

Menurutnya, dukungan berkelanjutan yang diberikan pemerintah dalam fase pemulihan kinerja ini tentunya menjadi penanda penting atas kepercayaan negara terhadap outlook kinerja dan peran Garuda Indonesia sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam roda perekonomian bangsa. Dengan demikian, proses transformasi kinerja perusahaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Irfan bilang komitmen dukungan PMN yang berjalan on the track ini sejalan dengan outlook kinerja usaha yang terus menunjukkan pertumbuhan positif. Oleh sebab itu, sebagai salah satu substansi rencana perdamaian proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), akan memperkuat komitmen perusahaan kepada kreditur guna memaksimalkan pertumbuhan kinerja.

“Kami optimistis realisasi PMN ini akan semakin memperkuat langkah Garuda untuk terus mengakselerasikan proses restrukturisasi, yang kami proyeksikan dapat rampung pada akhir tahun ini. Hal ini tentunya turut menjadi fase penting bagi upaya Garuda dalam memaksimalkan momentum bangkitnya sektor industri aviasi nasional di tahun 2023 mendatang,” ujarnya.

Di tengah proses PKPU, Garuda Indonesia terus menunjukkan performa positif usai merebaknya pandemi COVID-19. Hal ini tercermin dari kenaikan jumlah penumpang yang mencapai 61,11% pada kuartal III dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq). 

Capaian ini didapatkan setelah perusahaan melakukan transformasi bisnis beberapa waktu lalu. Adapun jumlah penumpang Garuda mencapai 10,4 juta orang pada kuartal III, sedangkan pada kuartal II tahun 2022 jumlah penumpangnya hanya sebanyak 6,5 juta.

Dengan adanya kenaikan jumlah penumpang berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan. Tercatat, pada kuartal III tahun 2022, pendapatan tumbuh sebesar 60,35% menjadi US$ 1,5 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar US$ 939 juta.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS