Gelar Workshop Netflix Dukung Perfilman Lokal

marketeers article
BELCHATOW, POLAND January 06, 2015: Photo of the Netflix logo on a monitor screen.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bersama Netflix kembali mengadakan workshop virtual yang dihadiri oleh lebih dari 300 insan perfilman lokal. Dalam workshop ini para insan perfilman belajar mengenai manajemen pascaproduksi, lokalisasi, proses penyuntingan gambar dan suara, serta manajemen aset di Netflix.

Pada Januari 2020, Kemendikbud telah menandatangani kesepakatan untuk bermitra dengan Netflix dalam hal mendorong pertumbuhan industri perfilman Indonesia. Workshop ini merupakan bagian dari kemitraan yang senilai US$ 1 juta atau lebih dari Rp 14 miliar.

“Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan cerita-cerita luar biasa untuk dinikmati penonton global, dan kami berharap dapat menghasilkan konten-konten berkualitas yang diproduksi dengan standar kelas dunia sheingga dapat mempromosikan budaya Indonesia,” kata Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud.

Netflix memanfaatkan teknologi untuk mendukung penceritaan, serta mempertahankan kualitas gambar dan suara berkualitas tinggi saat kamera mulai mereka. Netflix juga mengklaim saat proses produksi maupun pascaproducsi, perusahaan layanan streaming ini berusaha untuk melindungi visi kreatif para kreator.

“Kami percaya ada lebih banyak lagi cerita hebat yang dapat ditemukan di Indonesia dan kami ingin memaikan peran kami dengan cara membagikan praktik-praktif pascaproduksi terbaik kepada komunitas kreatif lokal sehingga mereka dapat membuat cerita Indonesia yang terbaik di kelasnya,” ujar Gavin Barclay, Director Post Production APAC Netlix.

Tidak hanya bekerja sama dengan Kemendikbud, Netflix secara aktif melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra lokal, seperti Starvision, Falcon Pictures, Visinema Picture, MILES Films, dan BASE Entertainment.

Baru-baru ini, Netflix juga menandatangani kerja sama produksi dua film dari Indonesia yang rencananya akan tayang pada 2021, serta telah melisensi sejumlah besar tayangan lokal.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS