Google Disebut Sedang Kembangkan AI Journalism

marketeers article
Google Disebut Sedang Kembangkan AI Journalism (FOTO: 123RF)

Google dilaporkan sedang mengembangkan AI yang dapat menulis berita atau Journalism AI. Belum dapat diketahui secara pasti bagaimana teknologi ini akan berbeda dari sistem kecerdasan buatan yang sudah ada dan telah digunakan untuk menghasilkan artikel, atau dari AI chatbot Google Bard.

Namun, Google dilaporkan telah meluncurkan alat AI barunya ke organisasi berita, seperti Washington Post, News Corp, dan New York Times sendiri. AI yang diberi kode nama Genesis diharapkan dapat menghasilkan salinan berita ketika diberikan perincian peristiwa.

BACA JUGA: Google Bard Update Fitur, Akan Segera Dimonetasi?

“Menurut sumber anonim The New York Times, Genesis dimaksudkan untuk bertindak sebagai asisten pribadi jurnalis,” tulis laporan Mashable, Kamis (20/7/2023).

Dalam laporan The Verge, Google memberikan respons terkait rumor pengembangan bot penulis berita ini yang didistribusikan kepada beberapa media.

“Sasaran kami adalah memberikan pilihan kepada jurnalis untuk menggunakan teknologi baru ini dengan cara yang meningkatkan pekerjaan dan produktivitas mereka, sama seperti kami menyediakan alat bantuan untuk orang-orang di Gmail dan Google Dokumen. Sederhananya alat-alat ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak dapat, menggantikan peran penting yang dimiliki jurnalis dalam melaporkan, membuat, dan memeriksa fakta artikel mereka,” kata juru bicara Google, Jenn Crider.

Ada kekhawatiran bahwa penggunaan AI untuk pelaporan berita dapat memicu penyebaran informasi yang salah. Sistem AI dan chatbot, seperti Google Bard telah membuktikan diri mereka kurang mahir dalam pengecekan fakta dibandingkan jurnalis manusia, dan cenderung menyatakan informasi yang salah.

BACA JUGA: Google Ungkap Fitur Baru, Bica Cek Fakta di Balik Gambar

Beberapa contoh seperti seorang pembawa acara radio Georgia yang menggugat ChatGPT karena pencemaran nama baik, setelah memberikan ringkasan yang salah dari kasus pengadilan federal. Sebelumnya pada bulan Mei, seorang pengacara yang menggunakan ChatGPT untuk menyiapkan pengajuan hukum tertangkap mengutip kasus yang tidak pernah ada.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS