Hadapi Tahun Politik, Bursa Saham Diprediksi Telah Kebal

marketeers article

Tahun 2018 masih memberikan harapan positif bagi kinerja Bursa Efek Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih berada di atas pertumbuhan ekonomi global. Meski tahun 2018 merupakan tahun politik dan banyak pihak yang memprediksi adanya penurunan terhadap laju saham di Indonesia, kondisi politik di Indonesia terhadap pasar modal dinilai telah cukup kebal. Hal ini telah terbukti pada tahun 2004, 2009, dan 2014.

Berbicara mengenai faktor yang berkontribusi dalam pergerakan bursa saham, khususnya di Indonesia, terbagi dalam faktor makro dan mikro. “Faktor makro tentunya meliputi bagaimana report negara kita, terutama terkait dengan stabilitas nilai rupiah, tingkat inflasi, pengelolaan fiskal, dan faktor fundamental perusahaan,” kata Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia.

Pada periode 2012-2017, IHSG mampu tumbuh sebesar 7,1% per tahun. Sejalan dengan pertumbuhan IHSG, aktivitas transaksi pada 2012-2017 pun tumbuh dari Rp 4 triliun ke Rp 7,5 triliun per hari.

Dari sektor eksternal, Amerika Serikat masih menjadi kiblat capital market. Kekhawatiran terhadap presiden baru AS serta kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam hal menurunkan suku bunga dan menaikkan pajak yang awalnya menjadi pertimbangan bagi para investor, ternyata tidak terbukti. Sebaliknya, AS malah cukup prudent dalam menjalankan pemerintahan. Kebijakan AS untuk meningkatkan suku bunga dan menaikkan pajak yang diperkirakan akan menarik dana-dana global akan menjadi kalkulasi para investor. Mereka cenderung akan mengamankan investasi mereka di emerging markets dan akan sangat berhati-hati dalam profit taking.

Pertumbuhan investor domestik dalam dua tahun terakhir mencapai 200.000, dari yang sebelumnya sebanyak 400.000 investor, menjadi 600.000 investor.  Hal ini membuat kinerja Bursa Efek Indonesia semakin baik. “Daya serap pasar domestik kita cukup baik. Mungkin ini merupakan impact dari kegiatan tax amnesty yang dibuat oleh pemerintah waktu itu, di mana dana-dana tax amnesty dimanfaatkan atau dimasukkan ke sektor pasar modal,” kata Samsul. Kondisi ini diharapkan mampu membuat pasar modal Indonesia lebih stabil terhadap perubahan-perubahan pasar dunia.

Related

award
SPSAwArDS