Dua Hal yang Paling Dicari Oleh Juri The Big Start Indonesia

marketeers article

Penyedia layanan e-commerce Blibli.com kembali menyelenggarakan kompetisi The Big Start Indonesia untuk para UKM dan creativepreneur di Indonesia. Dalam tahun kedua penyelenggaraanya, Blibli.com menunjuk empat anggota dewan juri yang terdiri dari Daniel Mananta selaku Founder & CEO DAMN! I Love Indonesia, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian, Stephanie Yoe selaku Venture Partner of Fenox VC & Corporate Strategy & Business Development of JAPFA Group, dan Leonard Theosabrata selaku Founder Indoestri, co-founder The Goods Dept dan Brightspot Market.

Selain keempat nama ini akan ada juri selaku pembimbing dari para peserta, yakni Hari Sukari selaku Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif. Seluruh dewan juri ini nantinya akan bertanggung jawab penuh untuk memilih siapa yang berhak untuk menjadi juara dari kompetisi The Big Start Indonesia. Namun, lebih dari itu, para dewan juri juga harus bisa membimbing para UKM ini untuk bisa terus berinovasi dan melakukan bisnis yang berkelanjutan.

Beragam produk awal yang dipamerkan oleh 20 finalis The Big Start Indonesia masih dalam tahap awal. Hari menegaskan bahwa produk-produk ini nantinya akan dioptimalkan sehingga muncul sisi kreatif dan inovatif dari masing-masing peserta.

“Para finalis nantinya akan diberi pencerahan. Kebanyakan orang hanya mau ikut tren yang sudah ada. Kami juri akan memberi masukan yang nantinya mereka bisa hadirkan inovasi yang out of the box. Workshop saja tidak cukup harus ada penggemblengan,” tegas Hari.

Daniel Mananta, Stephanie Yoe, Renitasari Adrian, dan Leonard Theosabrata

Sementara itu, Stephanie Yoe yang juga merupakan salah satu dewan juri ini menilai bahwa produk yang mereka sajikan saat ini menjadi tidak penting. Baginya yang terpenting adalah apa yang para finalis ini lakukan setelah kompetisi usai. Bahkan, ia mengaku tidak akan kaget semisal ada finalis yang melakukan pivot terhadap produk dan bisnis yang mereka lakukan saat ini.

Baginya, pivot merupakan hal yang amat wajar dalam sebuah ide bisnis. Ia menegaskan bahwa sebuah dari 100 bisnis yang  ada, kemungkinan besar yang sukses hanya ada pada kisaran angka 3-5%.

“Kebanyakan dari mereka ini masih UMKM dan banyak ruang untuk tumbuh ke tahap selanjutnya. Kami juga mau menguji para finalis kalau mereka punya rasa penasaran yang tinggi atau tidak, atau mudah menyerah atau tidak,” ujar Stephanie.

Para dewan juri ini mencari sosok finalis yang kuat dalam hal ide dan eksekusi. Sisi ide menurut para juri bisa dilihat dalam hal bentuk produk yang dibangun. Sementara untuk eksekusi akan terlihat selama proses karantina.

“Banyak orang kreatif tapi ketika menjalankan ide tidak bisa. Eksekusi does matter.  Eksekusi itu 95% dan lainnya ide. Misalnya, kita punya produk yang sama, eksekusinya tiap orang akan berbeda-beda,” tutup Stephanie.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS