Harga Sawit Hari Ini 13 Juni Meroket, Ikuti Kenaikan Banderol Minyak

marketeers article
Petani kelapa sawit, sumber gambar: 123rf

Harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) mengalami lonjakan, mengikuti kenaikan banderol minyak nabati lain dan minyak mentah dunia. Hal ini didukung memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah.

Dilansir Reuters, Jumat (13/6/2025), harga sawit untuk pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik MYR 76 atau 1,98% menjadi MYR 3.915 per metrik ton pada jeda perdagangan siang. Kontrak pengiriman tersebut telah merosot 0,05% dalam pekan ini.

BACA JUGA: 6 Adegan Penting yang Muncul dalam Film Dandadan: Evil Eye

“Pasar saat ini bereaksi terhadap pemboman Israel terhadap Iran, yang mengakibatkan kenaikan harga minyak mentah,” kata seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur.

Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari 9% pada Jumat (13/6/2025), mencapai titik tertinggi hampir lima bulan setelah Israel menyerang Iran. Hal ini secara dramatis meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan mendorong kekhawatiran tentang gangguan pasokan minyak.

BACA JUGA: 4 Detektif Rumahan Siap Amankan Lingkungan dalam Salon de Holmes

Harga minyak mentah yang lebih kuat membuat CPO menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel. Kontrak minyak kedelai teraktif Dalian naik 1,4%, sementara kontrak minyak sawitnya menguat 2,12%.

Minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) terkerek 1,43%. Minyak sawit mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaingnya, karena bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.

Impor minyak sawit India pada bulan Mei naik sekitar 84% untuk month to month (mtom) menjadi 592.888 metrik ton. Ringgit Malaysia, mata uang perdagangan sawit menguat 0,75% terhadap dolar Amerika Serikat (AS), membuat kontrak tersebut lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.

Minyak sawit mungkin menembus resistance di MYR 3.927 per ton dan naik menuju kisaran MYR 3.962.

Editor: Ranto Rajagukguk

award
SPSAwArDS