Harga Sawit Hari Ini 25 Juni Berbalik Naik, Terpengaruh Penguatan Minyak Kedelai

Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) hari ini, Rabu (25/6/2025) berbalik naik, setelah mengalami penurunan signifikan pada sesi sebelumnya. Kenaikan ini didukung penguatan minyak kedelai Chicago dan lonjakan minyak mentah.
Dilansir Reuters, harga sawit untuk pengiriman September di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik MYR 11 atau 0,28% menjadi MYR 3.994 per metrik ton pada awal perdagangan. Kontrak minyak kedelai Dalian paling aktif merosot 0,75%, sementara kontrak minyak sawitnya anjlok 0,6%.
BACA JUGA: 5 Drama Korea yang Tayang Juli 2025, Bertabur Bintang dan Plot Twist!
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) menguat 0,59%. Sebagai informasi, CPO dipengaruhi harga minyak nabati pesaing lantaran bersaing untuk memperoleh pangsa pasar minyak nabati global.
Sementara itu, minyak mentah menguat tipis, setelah merosot dalam dua sesi terakhir, karena investor bereaksi atas gencatan senjata antara Iran dan Israel. Harga minyak mentah yang lebih kuat membuat kelapa sawit menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
BACA JUGA: Sinopsis Kitab Sijjin & Illiyyin, Film Horor tentang Teror Santet Keluarga
Ringgit, mata uang perdagangan sawit menguat 0,14% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat CPO menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang asing.
Impor kedelai Uni Eropa pada musim 2024-2025 yang dimulai Juli lalu mencapai 13,79 juta metrik ton hingga 22 Juni. Realisasi itu mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 12,89 juta ton.
Impor minyak sawit Uni Eropa untuk periode yang sama tercatat 2,76 juta ton dibandingkan 41 juta ton tahun sebelumnya. Persediaan minyak sawit Indonesia naik 50% secara month to month menjadi 3,04 juta metrik ton pada April lalu.
Wang Tao, analis teknikal Reuters memperkirakan harga sawit mungkin menembus support MYR 3.978 metrik ton, dan bergerak turun ke MYR 3.938. Bursa saham Asia terpantau stabil karena minyak mentah mendekati level terendah dalam beberapa pekan seiring gencatan senjata antara Israel dan Iran.
Editor: Ranto Rajagukguk