Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) hari ini, Rabu (25/6/2025) kembali naik, meski tipis. Penguatan ini didukung tingginya permintaan negara-negara tujuan ekspor sehingga menopang pasar sawit.
Dilansir Reuters, harga sawit untuk pengiriman September di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik MYR 18 atau 0,45% menjadi MYR 3.983 per metrik ton pada jeda perdagangan siang. Kontrak tersebut telah mengalami penurunan 3,9% dalam dua sesi sebelumnya.
BACA JUGA: Memilih LLM yang Tepat untuk Implementasi On-Premise di Perusahaan
David Ng, trader di Iceberg X Sdn Bhd menuturkan harga CPO berjangka diperdagangkan lebih tinggi karena ekspektasi produksi dan ekspor akan tetap menguat dalam beberapa pekan mendatang.
“Kami melihat laju produksi melambat dan permintaan tetap kuat pada masa mendatang,” ujarnya.
BACA JUGA: Penjelasan Ending Gundam GQuuuuuuX, Berakhir dengan Plot Twist Tragis!
Dewan Minyak Sawit Malaysia diperkirakan merilis data penawaran dan permintaan bulan Juni pada tanggal 10 Juli. Kontrak minyak kedelai Dalian yang paling aktif naik 0,38%, sementara kontrak minyak sawitnya menguat 0,1%.
Banderol minyak kedelai di Chicago Board of Trade merosot 0,27%. Minyak sawit Bursa Malaysia Derivatives Exchange akan ditutup pada hari Jumat karena hari libur umum. Sementara itu, harga minyak mentah menguat, melanjutkan kenaikan dari sebelumnya seiring stok AS yang lebih besar dari yang diharapkan.
BACA JUGA: Good Partner Lanjut ke Season 2, Bakal Kembali Dibintangi Nam Ji Hyun?
Ini menandakan permintaan yang kuat, sementara investor tetap berhati-hati terhadap gencatan senjata Iran-Israel dan stabilitas di Timur Tengah. Harga minyak mentah yang lebih kuat membuat kelapa sawit menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
Ringgi, mata uang perdagangan sawit menguat 0,31% terhadap dolar AS, membuat komoditas tersebut lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang asing. Surveyor kargo memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-25 Juni naik antara 6,6% dan 6,8% dibandingkan dengan periode yang sama bulan lalu.
Malaysia telah menurunkan harga acuan minyak sawit mentah bulan Juli sehingga menurunkan pajak ekspor menjadi 8,5%. Minyak sawit mungkin menguji ulang support MYR 3.978 per ton, dengan peluang besar untuk menembus dan jatuh menuju ke MYR 3.938.
Editor: Ranto Rajagukguk