Heinz ABC Indonesia ‘Rombak’ Pabrik Karawang, Investasi Capai Rp 2T

marketeers article
Heinz ABC Indonesia ‘Rombak Pabrik Karawang, Investasi Capai Rp 2T (FOTO: Marketeers/Bernad)

PT Heinz ABC Indonesia menambahkan investasi senilai Rp 2 triliun, dengan Rp 1,2 triliun dialokasikan untuk modernisasi dan pengembangan pabrik perusahaan di Karawang. Modernisasi dan pengembangan termasuk penambahan alat modern, penerapan sistem automasi, dan penerapan praktik manufakturing berkelanjutan.

“Proyek pengembangan pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang dimulai pada tahun 2018 dan berfokus pada sejumlah aspek, dimulai dari pengembangan infrastruktur seluas 18,9 hektare, sebagai yang terbesar di Asia, dan akan menambah kapasitas produksi 174%, dari 155 juta liter menjadi 425 juta liter per tahun,” kata Prasetyo Kismono, Head of Operation Kraft Heinz Indonesia & Papua Nugini dalam tanya jawab bersama wartawan di pabrik Karawang, Senin (28/11/2022).

BACA JUGA: Kraft Heinz Indonesia Usung Program Lingkungan bertajuk JERRYGREEN

Pria yang karib disapa Pras ini menjelaskan untuk sekarang, pabrik Heinz ABC Indonesia, Karawang memiliki tenaga kerja sebanyak 1.000 orang. Sementara, sebelum penambahan investasi, pabrik Karawang ini memiliki kapasitas pegawai sebanyak 600 orang.

Pras melanjutkan bahwa kapasitas produksi bisa didorong lebih banyak dari 425 juta liter per tahun. Pras menyebut, ada ruang-ruang yang dapat dioptimalisasikan untuk meningkatkan jumlah produksi lebih jauh.

Ada beberapa alasan mengapa Karawang menjadi lokasi penambahan investasi strategis menurut Pras. Pertama, investasi di Karawang menurut Pras memiliki sejumlah kemudahan. Kemudahan tersebut disebut Pras adalah kemudahan yang disediakan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni dalam urusan perizinan.

BACA JUGA: Kampanye Heinz ABC Indonesia Bawa Misi Zero Hungry Zero Food Waste

Kedua, dari sisi geografis, Pras menilai penambahan investasi pabrik di Karawang menguntungkan. Alasannya, lokasi Karawang tidak jauh dari Jakarta, dibandingkan dengan pabrik satu lagi milik Heinz ABC Indonesia yang berada di Pasuruan. Singkat Pras menyebut, ini menjadi keuntungan perusahaan disisi biaya ongkos logistik.

Penambahan investasi dinilai Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Kementerian Perindustrian RI Emil Satria sudah tepat. Meski di tengah ambang resesi, industri makanan dan minuman dinilai Emil tetap tangguh, bahkan akan tetap tumbuh di angka yang prospektif.

“Kami optimistis, bahkan bisa tumbuh di atas 5%. Karena ada industri yang tumbuhnya bisa sampai 10%. Industri pengalengan ikan bisa sampai segitu,” katanya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS