Kenapa Pola Hidup Sudah Sehat, Tapi Masih Kena Penyakit?

marketeers article

Perkembangan dunia modern telah menghadirkan berbagai inovasi yang membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Namun di sisi lain, gaya hidup modern juga berdampak pada timbulnya risiko-risiko kesehatan yang lebih tinggi. Menurut World Health Organization (WHO), 63% atau sekitar 36 juta dari total 57 juta kematian di dunia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM) terutama jantung, kanker, penyakit pernafasan, dan diabetes.

Di Indonesia, PTM juga merupakan penyebab kematian terbanyak. WHO memperkirakan angka kematian akibat PTM di Indonesia telah meningkat dari 50,7% pada tahun 2004 menjadi 71% pada 2015. Berdasarkan Kementerian Kesehatan, penyebab kematian tertinggi adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis.

“Aktivitas hidup sehat sudah mulai menjadi bagian dari tren gaya hidup masyarakat masa kini. Beragam tren diet dan olahraga datang silih berganti menjadi tren terbaru. Namun dalam prakteknya, kesadaran untuk hidup sehat belum jadi hal lumrah di masyarakat Indonesia,” terang Chief Agency Officer Zurich Topas Life Budi Darmawan.

Sebab itu, Zurich Topas Life menginisiasi kampanye #YakinSehat, untuk mengajak masyarakat memahami sekaligus memantau kesehatan diri dan keluarganya secara reguler. Budi menambahkan bahwa sekarang seringkali mendengar orang meninggal di saat sedang berolahraga. Baginya dengan mengukur kondisi tubuh saat berolahraga, dapat mampu mengurangi kemungkinan risiko yang tidak diinginkan.

“Ini mengapa pentingnya untuk kritis dalam menjalankan gaya hidup sehat itu penting. Jangan sampai menerapkan olahraga atau pola diet yang tidak sesuai dengan kondisi kesehatan kita. Orang yang secara fisik terlihat sehat pun tetap memerlukan pemeriksaan kesehatan yang reguler,” tambah Budi.

Pengobatan PTM membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Karena itu, pengendalian PTM yang paling efektif adalah upaya pencegahan sejak dini, yakni dengan penerapan hidup sehat yang didukung dengan perlindungan diri yang cukup.

“Untuk memiliki hidup yang berkualitas, pola hidup sehat dan pemanfaatan asuransi harus menjadi bagian dari gaya hidup. Kampanye #YakinSehat Zurich Topas Life juga menjadi cara kami sebagai penyedia asuransi jiwa untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah daripada mengobati dalam hal kesehatan,” jelas Budi.

Kesadaran akan pentingnya proteksi sendiri memang masih terbilang rendah di Indonesia. Seringkali orang merasa belum atau tidak membutuhkan. Padahal menurut Budi idealnya harus dimulai sedini mungkin, bukan menunggu terkena penyakit atau bertambah usia. Terutama ketika sudah berkeluarga, tentu orientasi perlindungan akan lebih melebar terhadap keluarga.

Selain lewat kampanye #YakinSehat, Zurich Topas Life juga berupaya mempromosikan pentingnya proteksi lewat penyediaan produk dan layanan kesehatan yang lengkap untuk berbagai kebutuhan. Salah satu produk terbaru Zurich Topas Life, yakni Zurich Pro-Care menyediakan pilihan untuk melakukan pemeriksaan medis tahunan ke berbagai negara di dunia.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related

award
SPSAwArDS