Hindari Lowongan Kerja yang Cantumkan 6 Keyword Ini, Bisa Jadi Red Flag!

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Di era digital seperti saat ini, melamar pekerjaan bukan hanya soal mengirim CV dan menunggu panggilan. Anda juga perlu lebih jeli membaca setiap detail dalam lowongan kerja, sebab banyak perusahaan menyamarkan kondisi kerja yang buruk dengan kata-kata yang terdengar positif.

Agar Anda tidak terjebak dalam lingkungan kerja yang toxic atau sistem yang merugikan, berikut enam keyword yang patut diwaspadai saat membaca lowongan kerja menurut Forbes:

BACA JUGA: Persiapkan Masa Pensiun Tanpa Pekerjaan Tetap dengan Langkah Ini

“Cuti Tanpa Batas”

Sekilas memang terlihat menggiurkan, namun istilah ini sering kali tidak disertai dengan kebijakan yang jelas. Frasa “tak terbatas” bisa jadi hanya strategi penghematan perusahaan, bukan bentuk kepedulian pada kesejahteraan karyawan.

Jika Anda nekat melamar lowongan kerja yang mencantumkan kata kunci tersebut, sebaiknya tanyakan berapa rata-rata cuti yang diambil karyawan setiap tahunnya dan seperti apa proses persetujuannya saat proses wawancara.

“Gaji Kompetitif”

Ketika gaji tidak disebutkan secara jelas, Anda perlu berhati-hati. Frasa seperti “gaji kompetitif”, “sesuai pengalaman”, atau “penghasilan tanpa batas” justru bisa berarti gaji pokoknya kecil dan terlalu bergantung pada bonus yang sulit dicapai.

Istilah ini sering digunakan untuk menyembunyikan gaji yang lebih rendah dari standar pasar pada umumnya. Untuk itu, jangan ragu bertanya kisaran gaji dan berapa persen karyawan yang benar-benar mendapat bonus atau komisi maksimal.

“Kami Seperti Keluarga”

Pernyataan ini sering terdengar hangat, tetapi bisa mengindikasikan kurangnya profesionalitas, ekspektasi kerja lembur tanpa kompensasi, atau pencampuran urusan pribadi dan pekerjaan. Lingkungan kerja semacam ini cenderung tidak memiliki batasan yang sehat antara profesional dan personal.

Jika Anda tetap ingin melamar lowongan kerja yang melabeli lingkungannya “seperti keluarga”, sebaiknya tanyakan dulu terkait proses promosi dan kebijakan komunikasi di luar jam kerja. Jika jawabannya terlalu kabur, sebaiknya waspada.

BACA JUGA: Ajukan 3 Pertanyaan Ini saat Wawancara agar Tahu Red Flag Perusahaan

“Lingkungan Cepat dan Dinamis” atau “Bisa Bekerja di Bawah Tekanan”

Kata-kata seperti ini bisa menjadi kode untuk budaya kerja yang tidak seimbang, banyak lembur, atau target yang tidak realistis. Frasa ini juga kerap digunakan untuk menormalkan beban kerja yang berlebihan dan tingkat stres tinggi.

Untuk itu, sebelum melamar, cobalah cari tahu lebih dalam mengenai jam kerja di perusahaan tersebut, masa kerja rata-rata karyawan, dan apakah posisi ini sering dibuka ulang.

“Harus Bisa Multitasking”

Jika Anda melihat lowongan yang meminta pelamar bisa mengerjakan banyak peran sekaligus, ini bisa jadi pertanda bahwa perusahaan kekurangan tenaga atau belum punya struktur kerja yang jelas.

Peran multitasking sering kali dibayar lebih rendah dari beban kerja sebenarnya, bahkan tidak memberikan ruang untuk pengembangan karier. Karena itu, tanyakanlah proporsi waktu untuk setiap tugas dan pastikan kompensasi sesuai dengan beban kerja yang diminta.

“Entry-Level” tapi Butuh 3-5 Tahun Pengalaman

Titel “entry-level” yang disertai deskripsi pengalaman kerja minimal 3-5 tahun adalah kontradiksi yang menjebak. Posisi ini seharusnya terbuka untuk pemula, bukan untuk mereka yang sudah berpengalaman bertahun-tahun.

Perusahaan yang membuat syarat seperti ini kemungkinan tidak memahami struktur kebutuhan. Jika Anda pemula dan tetap melamar jika memenuhi sebagian besar kualifikasi, pastikan posisi tersebut memang layak disebut “entry-level“.

award
SPSAwArDS