Hutama Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan di IKN Senilai Rp 603,8 Miliar

PT Hutama Karya (Persero) meraih kontrak baru pekerjaan peningkatan jalan untuk Paket F di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B di Ibu Kota Nusantara (IKN) senilai Rp 603,8 miliar. Upaya terseut merupakan bentuk komitmen perseroan dalam Pembangunan IKN.
Penandatanganan kontrak dilakukan di Kantor Otorita IKN (OIKN) pada 11 Juni 2025, antara SVP Divisi Sipil Umum Hutama Karya, Zainal Abidinyang bertindak sebagai Lead KSO dengan Pejabat Pembuat Komitmen XIII-2025 Satuan Kerja OIKN, Almi Madhani.
BACA JUGA: Naik 47,7%, Laba Bersih Hutama Karya Capai Rp 2,7 Triliun
Prosesi ini turut disaksikan oleh sejumlah pejabat penting seperti Kepala OIKN Basuki Hadimuljono, Kepala BBPJN Kalimantan Timur Hendro Satrio, Direktur Operasi I Hutama Karya Agung Fajarwanto, serta jajaran Direktur Operasi BUMN Karya.
Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian penting dari masterplan transportasi IKN.
BACA JUGA: Hutama Karya Beri Potongan Tarif JTTS di 5 Ruas Ini saat Lebaran 2025
“Dengan mengedepankan kualitas dan keberlanjutan, melalui proyek ini Hutama Karya berkomitmen memberikan manfaat jangka panjang bagi pengembangan Ibu Kota Nusantara,” ujar Adjib melalui keterangan resmi, Rabu (18/6/2025).
Proyek dengan total panjang jalan sekitar 2,54 kilometer (km) ini berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Proyek ini digarap melalui skema Kerja Sama Operasi antara Hutama Karya dan PP (KSO HK-PP), dengan porsi 55% dikerjakan oleh Hutama Karya.
Pembangunan jalan ini ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025. Rancangannya mencakup dua jalur dengan konstruksi berbeda.
Jalur pertama (Row 36) memiliki struktur beton keras yang dilapisi aspal selebar 12 meter per jalur, sedangkan jalur kedua (Row 54) menggunakan konstruksi aspal fleksibel selebar 8,5 meter per jalur. Kedua jalur ini akan menghubungkan area perbankan di kawasan KIPP 1B.
“Tantangan utama yang akan dihadapi dalam proyek ini adalah penimbunan tanah setinggi 10-12 meter. Untuk mengatasinya, kami akan menggunakan teknologi khusus agar tanah timbunan tetap stabil dan tidak longsor dengan penggunaan geotekstil stabilisator,” ujarnya.
Selain berkontribusi pada pembangunan infrastruktur, proyek ini juga diproyeksikan menyerap ratusan tenaga kerja, sejalan dengan program Asta Cita poin 3 yang bertujuan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Dampak ekonominya pun luas, mencakup sektor pendukung seperti permintaan material alam, sewa alat berat, transportasi, dan logistik. Hutama Karya juga berkomitmen menjalankan program kemitraan dengan masyarakat setempat, termasuk pemberdayaan usaha katering lokal untuk melayani kebutuhan pekerja di lapangan.
Dengan dimulainya pengerjaan Paket F ini, Hutama Karya kini tercatat menggarap 12 proyek di IKN. Sebelumnya, perusahaan telah mengerjakan berbagai proyek strategis seperti Gedung Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 2, Rusun ASN 2, Fasilitas Sisi Darat Bandara VVIP IKN, Rumah Sakit Vertikal IKN, Kawasan Masjid Negara, Sarana Prasarana 1B.
Selain itu, ada pula pembangunan Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP, Jalan Tol IKN Segmen 3A Karangjoang-KKT Kariangau, Fender dan Jembatan Pulau Balang, serta Jalan Tol IKN Segmen 5B Pulau Balang-Simpang Riko, yang sebagian besar kini berada dalam tahap konstruksi akhir.
“Kehadiran jalan ini diharapkan dapat mendukung kelancaran aktivitas ekonomi serta peningkatan investasi di kawasan Ibu Kota Nusantara, sekaligus memperkuat posisi Hutama Karya sebagai mitra terpercaya pemerintah dalam mendukung suksesnya pembangunan IKN,” tutur Adjib.