Gesitnya Pokémon Go Jadi Berkah Bagi Nintendo

marketeers article

Baru saja dirilis pada hari Rabu pekan lalu, game Pokémon Go besutan Niantic Inc telah menjadi viral, termasuk di Indonesia. Padahal, game ini baru dirilis secara resmi di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Namun, para gamer dari negara lain tidak kehabisan cara untuk bisa menikmatinya, termasuk Indonesia. Mereka pun mencoba mengunduh aplikasi game tersebut melalui situs apkmirror.com.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Similar Web, game tengah dijalur merebut popularitas Twitter berdasarkan jumlah pengguna aktif harian. Bahkan, game ini mulai lebih sering digunakan oleh pemakainya dibandingkan dengan aplikasi pesan singkat mereka.

Game yang tengah “hype” ini pun membuat harga saham Nintendo naik hampir 25% per Senin (bursa di Tokyo). Sejak game ini dirilis, Nintendo telah membukukan peningkatan market cap sebesar US$ 8 miliar.

Sebelumnya, Nintendo cukup lama berpikir dan menolak untuk membuat smartphone game mereka sendiri. Namun kini, tidak sampai bulan Maret tahun ini, perusahaan yang memiliki karakter yang begitu dicintai pasar akhirnya merilis game pertama mereka untuk perangkat Android dan iOS.

Berdasarkan data dari Statista, grafik potensi bisnis ini pun menunjukkan alasan mengapa akhirnya Nintendo mengubah pikiran mereka untuk membuka diri ke perangkat mobile. Masa kejayaan penjualan perangkat lunak game console telah melewati puncaknya pada tahun 2009. Hingga kini, angka tersebut terus menurun hingga hampir 80%.

Lantas, langkah terbaik apa yang bisa dilakukan untuk menghentikan pendarahan ini selain membawa Mario & Co. ke jutaan perangkat mobile?

chartoftheday_4569_nintendo_s_software_sales_n

Related

award
SPSAwArDS