IDEC 2023 Usung Transformasi Ketahanan Kesehatan Gigi

marketeers article
IDEC 2023 Usung Transformasi Ketahanan Kesehatan Gigi. (FOTO: Dok PB PDGI)

PB PDGI bekerja sama dengan Koeltnmesse dan Traya Eksibisi Internasional siap menggelar pameran dagang dan konferensi internasional kedokteran gigi atau Indonesia Dental Exhibition Exhibition & Conference (IDEC). Gelaran itu telah dihelat untuk ketiga kalinya dan akan berlangsung pada 15-17 September 2023 di Jakarta Convention Centre (JCC).

IDEC 2023 akan menghadirkan sekitar 250 exhibitor dari industri dental practice, dental laboratory, infection control and maintenance, dental service, information, communication and organization, serta 20 international group pavilion di antaranya dari Jerman, Italia, Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS). Mengusung tema The Transformation of Dental Health Resiliency, pameran berkonsep Business to Business (B to B) dua tahunan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem industri kedokteran gigi guna mempercepat proses transformasi kesehatan nasional yang ditargetkan rampung pada 2024.

Andy Wismaryah, Direktur Traya Eksibisi Internasional mengatakan IDEC merupakan ajang yang tepat untuk memamerkan inovasi teknologi terbaru dan layanan di industri kesehatan gigi. Dikemas terintegrasi dengan seminar dan hands-on yang menarik, IDEC akan menjadi agenda penting bagi industri kedokteran gigi, profesional dokter gigi, tenaga medis, dental supplier, pelaku manufaktur alat kesehatan, bahkan masyarakat pada umumnya untuk saling berbagi informasi dan berjejaring meningkatkan pengetahuan dan kompetensi demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BACA JUGA: Real Madrid Vs AC Milan 3-2, Los Blancos Menang Come Back

Sementara itu, Ketua Kolegium Dokter Gigi Indonesia sekaligus Ketua Penyelenggara IDEC 2023, drg. Diono Susilo, MPH menjelaskan antusias dari para peserta pada dua kali penyelenggaraan IDEC sebelumnya sangat besar dan mendorong PB PDGI untuk menggelar IDEC dengan kemasan yang lebih komprehensif. Tidak hanya teknologi dan perangkat alat kedokteran gigi teranyar, tetapi juga seminar dan simposium terkait pelayanan kesehatan gigi bertaraf internasional.

Menurut data Konsil Kedokteran Indonesia per 2 Agustus 2022, tercatat ada sekitar 38.000 dokter gigi yang terdiri atas 34.222 dokter gigi umum dan 4.601 dokter gigi spesialis yang terdaftar. Sejalan dengan pertumbuhan jumlah dokter gigi yang pesat, maka dirasa perlu untuk meningkatkan kualitas keilmuan, pengetahuan dan keterampilan dari para dokter gigi dalam memberikan layanan Kesehatan gigi dan mulut secara profesional.

“Kolaborasi dan sinergitas sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses transformasi kesehatan nasional yang menjadi perhatian besar pemerintah. Melalui IDEC, diharapkan dapat menjembatani dan menghubungkan seluruh stakeholder yang diyakini mampu memperkuat ekosistem kesehatan gigi,” ujar drg. Diono Susilo.

BACA JUGA: Peran Perusahaan Energi dalam Mendukung Keberlanjutan dan SDGs

Pandemi COVID-19 diakui drg. Diono Susilo memberikan pelajaran bagi Indonesia untuk lebih sigap dan antisipatif dalam menghadapi kehidupan endemi maupun mengantisipasi pandemi lainnya di masa mendatang. Setidaknya, kata drg. Diono Susilo, Indonesia harus sudah lebih siap dari sisi obat-obatan, alat kesehatan, tenaga kesehatan termasuk surveilans terhadap penyakit menular.

Salah satu inovasi teknologi yang diharapkan makin banyak dihadirkan ialah alat skrining atau alat pendeteksi dini yang mampu mendeteksi penyakit dan menghindari tingkat keparahan suatu penyakit. Dengan menghadirkan lebih banyak komunitas bisnis internasional dan lokal dengan inovasi teknologi yang solutif, Mathhias Kuepper, Managing Director Koelnmesse optimistis penyelenggaraan IDEC tahun ini dapat lebih sukses dari penyelenggaraan dua event sebelumnya di tahun 2017 dan 2019. 

“Baik pengunjung lokal maupun internasional akan memiliki kesempatan untuk mencari dan menemukan produk, layanan, dan solusi gigi dari seluruh dunia,” ujarnya.

Andy Wismarsyah menargetkan sedikitnya 5.000 pengunjung hadir pada IDEC 2023. Pameran bisnis ini tidak mengenakan tarif tiket masuk bagi pengunjung yang melakukan pendaftaran online. 

Tiket sebesar Rp 50.000 hanya dikenakan pada pengunjung yang registrasi pada saat event berlangsung (on site).

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS