IMA Lanjutkan Komitmen Dorong UMKM Go Global lewat Marketing Unggul

marketeers article
Suparno Djasmin, Presiden IMA. (FOTO: Marketeers/Bernad)

Transformasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia menuju pasar global tak lepas dari peran strategis marketing. Suparno Djasmin, Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) mengatakan bahwa pemasaran yang adaptif dan kolaboratif menjadi kunci utama agar UMKM mampu bersaing di kancah internasional.

Menurut pria yang akrab disapa Abong ini, lebih dari 50% ekonomi Indonesia digerakkan oleh konsumsi domestik, di mana UMKM memegang peranan sentral.

“Kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional pada 2023 mencapai 15,7%. Namun, peran UMKM jauh lebih besar dalam ekonomi domestik, menjadikan ekonomi Indonesia tetap tangguh menghadapi tantangan global,” ujarnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IMA yang digelar di Hotel Shangri-La Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025).

BACA JUGA: Indonesia Marketing Outlook 2025 dan Bocoran Strategi Jitu dari Hermawan Kartajaya

Menurut eks Direktur PT Astra International Tbk ini, IMA secara konsisten mendorong kemajuan UMKM melalui berbagai inisiatif, salah satunya IMA UMKM Award yang tahun ini memasuki tahun ketiga.

Ajang ini bertujuan memilih 20 UMKM terbaik dari seluruh Indonesia, memberikan perhatian khusus, serta memfasilitasi pameran untuk memperluas jejaring dan pemasaran.

“Kami percaya UMKM tidak cukup hanya didukung pelatihan dan pembiayaan, tapi juga membutuhkan strategi pemasaran unggul, jejaring ekspor, dan exposure media yang kuat. Inilah semangat IMA: marketing for a better Indonesia,” ucapnya.

Bagus Rahman, Deputi Usaha Menengah Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Bagus Rahman, Deputi Usaha Menengah Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam acara Rakernas IMA 2025 (FOTO: Marketeers/Bernad)

Bagus Rahman, Deputi Usaha Menengah Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menambahkan, pemerintah telah menyediakan regulasi yang mewajibkan 40% belanja pemerintah pusat dan daerah untuk produk UMKM, serta 30% ruang infrastruktur publik untuk pelaku UMKM.

Namun, Bagus menilai, dukungan regulasi saja tidak cukup tanpa penguatan aspek pemasaran.

BACA JUGA: Suparno Djasmin Dilantik Jadi Ketua Baru Indonesia Marketing Association

Marketing jauh lebih luas dari sekadar penjualan. Peran IMA dan jejaringnya sangat penting untuk membina UMKM agar mampu memasarkan produk secara efektif, baik di dalam negeri maupun ekspor,” jelas Bagus.

Ia juga menyoroti pentingnya ekosistem kemitraan bisnis berbasis klaster, di mana pemasaran menjadi salah satu pilar utama selain agregator, inkubator, dan pembiayaan.

“Kami sedang membangun UMKM Holding, ekosistem bisnis yang terintegrasi, agar UMKM bisa masuk dalam rantai pasok global. Di sinilah peran marketing untuk mempertemukan produk UMKM dengan pasar internasional,” kata dia.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

award
SPSAwArDS