Indonesia Akan Punya Pameran Moge Skala Internasional

marketeers article

Bagaimana kondisi industri motor besar di Indonesia? Belum adanya asosiasi yang menaungi industri ini menjadikan industri ini sulit untuk ditakar. Jika melihat dari jumlah merek yang masuk ke Tanah Air, segmen pasar motor besar atau moge ternyata cukup menggiurkan.

Di Indonesia, saat ini kurang lebih terdapat sekitar 21 merek moge yang beredar di pasaran. Seperti, Honda, Kawasaki, Yamaha, Suzuki, Aprilia, Triumph, Husqvarna, Ural, BMW Motorrad, Benelli, Harley Davidson, Ducati, Royal Enfield, dan yang lainnya.

Melihat kondisi ini, Big Revv ID berinisiatif untuk membuat sebuah pameran khusus motor besar, yakni motor dengan kapasitas mesin 400 cc ke atas. “Big Revv ID bisa dikatakan sebagai pameran moge pertama di Indonesia. Motor besar ini unik, bukan hanya untuk mobilisasi tetapi juga sebagai gaya hidup, hobi dan alat komunikasi. Pendekatannya pun harus berbeda,” ujar Youlanda Motoh, Project Manager Big Revv ID saat menggelar konferensi pers di Tesate Restaurant, Jakarta, Senin (07/11/2016)

Menurutnya, pameran adalah salah satu alat komunikasi yang efektif untuk pasar ini. Dengan sebuah pameran, para pemegang merek jadi memiliki wadah untuk melakukan promosi produknya. Pameran yang akan digelar pada Hall B3 Jiexpo Kemayoran ini akan menampilkan moge-moge dari Amerika, Eropa, dan Asia.

Namun, Big Revv ID bukan hanya menampilkan motor-motor yang akan dipamerkan dari para merek, tetapi juga menggelar beragam program. Program yang mendukung gaya hidup moge, seperti kompetisi Loudest Bike, Stunt Rider, Hell Driver, Gymkhana, modifikasi moge, band performance hingga mendatangkan builder-builder internasional.

“Kami ingin menyampaikan pengalaman ala pengendara moge kepada para pengunjung. Digelar pada 22-26 Februari 2017, kami akan berlakukan harga tiket masuk sebesar Rp 40 ribu pada weekdays, dan Rp 50 ribu pada weekend,” jelas Christian Sinaga, Direktur PT Hasta Karya Persada (HKP) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang event organizer.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS