Indonesia Ingin Jadi Kiblat Mode Muslim Dunia

marketeers article

Industri fesyen Tanah Air, termasuk fesyen muslim tengah berkembang pesat. Sebagai negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia, Indonesia berpotensi menguasai industri fesyen muslim dunia. Bahkan, busana muslim diperkirakan menyerap tenaga kerja hingga 1,1 juta orang dari total 3,8 juta tenaga kerja industri fesyen.

 Posisi indonesia saat ini berada di urutan kelima sebagai pengekspor fesyen muslim terbesar di dunia, setelah Bangladesh, Turki, Moroko, dan Pakistan. Untuk menjadi pusat mode muslim dunia, ekspor produk muslim harus didorong untuk menjadi yang tertinggi di dunia.

“Sangat layak bagi Indonesia untuk dapat menjadi kiblat fesyen muslim di dunia pada tahun 2020. Kami mengusulkan pemisahan HS untuk produk fesyen muslim agar bisa secara pasti mengetahui nilai ekspor dan perbandingannya dengan Bangladesh, Pakistan dan negara lainnya,” tutur Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih dalam pembukaan Indonesia Fashion Week 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Lebih dari itu, Gati menjelaskan Kemenperin memberikan apresiasi kepada Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) yang telah konsisten mengembangkan industri fesyen.

“IFW yang telah memasuki tahun ke-7 merupakan kontribusi APPMI dalam peningkatan daya saing sektor ini,” ungkap Gati.

Di gelaran IFW 2018 yang mengangkat tema Cultural Identity, industri fesyen muslim memang terlihat diberi ruang khusus. Satu hall khusus diberikan untuk memamerkan produk busana muslim dalam negeri.

Gati menyampaikan, pihaknya mendukung upaya IFW 2018 dalam mengangkat industri fesyen muslim tanah air sebagai kiblat dunia. Dalam gelaran ini, dihadirkan 1 hall khusus untuk produk busana muslim dari dalam negeri. Dengan upaya-upaya ini, Gati berharap industri fesyen muslim Indonesia dapat menunjukkan taringnya di mata dunia.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS