Indonesia Kejar Mimpi Sebagai Hub Manufaktur

marketeers article
21744876 cnc lpg cutting with sparks close up

Indonesia berencana membuka lebih banyak sektor untuk investor asing dan mengevaluasi peraturan  tenaga kerja yang ketat. Hal ini dilakukan untuk membangun kekuatan manufaktur di tingkat regional, bersaing dengan Jerman dan Korea Selatan.

Dilansir dari Bloomberg, pemerintah melalui Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Indonesia akan bergantung pada industri otomotif, bahan-bahan kimia, dan elektronik untuk mendorong kontribusi sektor manufaktor dalam 25% perekonomian nasional pada tahun 2025. Pada tahu ini, sektor manufaktur masih berkontribusi pada angka 20%. Menurut Airlangga, hal ini akan membantu peningkatan ekspor dari Asia Tenggara dan menurunkan defisit akun yang sedang terjadi sekarang.

“Target kami adalah menjadi hub manufaktur dari Asia Tenggara. Indonesia akan mencari jalan untuk menyaingi Jerman dan Korea Selatan dan berdiri sejajar dengan Tiongkok dalam sektor manufaktur,” ujar Hartarto di Jakarta, Senin (06/05/2019).

Di samping meningkatkan angka kontribusi GDP, rencana ini juga dilakukan sebagai jalan keluar pengentas pengangguran secara nasional. Bloomberg mengatakan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebanyak 5% per tahunnya sejak 2014. Angka ini masih di bawah target nasional 7% karena bergantung hanya terhadap ekspor komoditas mentah.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS