Indonesia Miner 2025 resmi berakhir, menandai arah baru bagi sektor pertambangan nasional menuju keberlanjutan dan daya saing jangka panjang. Mengusung tema “Mining Resilience: Adapting to a Dynamic Future”, acara ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai fondasi untuk menghadapi perubahan global dalam industri ekstraktif.
Selama tiga hari, lebih dari 2.000 delegasi hadir dalam upaya memperkuat sinergi antara pelaku industri, regulator, dan mitra teknologi. Indonesia Miner berhasil memposisikan dirinya sebagai ruang strategis untuk membahas isu-isu krusial yang memengaruhi ekosistem pertambangan secara menyeluruh.
BACA JUGA: ExxonMobil Sasar Sektor Pelumasan untuk Industri Pertambangan
Keberhasilan acara ini didukung oleh sponsor utama seperti Metso, PT Hexindo Adiperkasa Tbk, Coolon, dan Nickel Industries. Keempat perusahaan ini menyuarakan komitmennya dalam mendorong transformasi serta efisiensi sektor pertambangan di Indonesia.
“Acara ini bukan hanya membahas teknologi atau tren terbaru, melainkan membangun ekosistem pertambangan yang terintegrasi, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Dimas Abdillah, Managing Director Indonesia Miner, dalam siaran pers kepada Marketeers, Jumat (20/6/2025).
Metso menunjukkan dukungannya melalui penyediaan teknologi pengolahan mineral berbasis keberlanjutan. PT Hexindo Adiperkasa Tbk menekankan pentingnya forum seperti Indonesia Miner untuk memperkuat arah baru industri batu bara nasional.
Sementara itu, Coolon menyoroti efisiensi dan keselamatan operasional tambang melalui inovasi pencahayaan canggih. Nickel Industries menggarisbawahi komitmen mereka dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini produksi.
“Teknologi battery minerals kami merupakan solusi andalan bagi industri untuk berinovasi dalam pengolahan mineral,” kata Duncan Wyatt, Director of Critical Minerals and Hydrometallurgical Solutions Metso.
Selain sponsor utama, lebih dari 40 exhibitor dan 70 pembicara dari berbagai latar belakang turut berpartisipasi aktif. Setiap sesi membahas upaya memperkuat daya tahan industri dalam menghadapi dinamika energi global dan ketidakpastian pasar.
Program pendukung seperti Miners Talk dan Technical Workshops memperluas cakupan isu yang dibahas. Segmen Face of Indonesia Miner memberikan ruang apresiasi bagi para pelaku inspiratif yang berkontribusi langsung pada kemajuan industri.
“Kami berkomitmen menghadirkan solusi yang andal, efisien, dan berkelanjutan untuk sektor pertambangan,” ujar Darrell Wolf, GM Mining Sales PT Hexindo Adiperkasa Tbk.
Acara ini juga menjadi forum penting untuk menyoroti relevansi hilirisasi dan strategi pemanfaatan sumber daya lokal. Diskusi dominan meliputi efisiensi energi, digitalisasi tambang, dan standardisasi keberlanjutan.
“Komponen sederhana seperti pencahayaan ternyata memiliki peran signifikan dalam membentuk masa depan industri,” ucap Andrew Orkin, Business Development Manager Coolon.
BACA JUGA: Incar Pasar Pertambangan dan Perkebunan, Next-Gen Ford Ranger XL Resmi Dirilis
Indonesia Miner 2025 berhasil mengonsolidasikan suara dan kepentingan berbagai pemangku kepentingan secara holistik. Sinergi yang terjalin dianggap sebagai fondasi penting untuk memastikan masa depan pertambangan yang adaptif dan bertanggung jawab.
“Forum ini memperkuat kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dan menegaskan peran sentral nikel dalam mendukung transisi energi global yang lebih bersih,” tutup Muchtazar, Head of Sustainability Nickel Industries Limited.
Editor: Dyandramitha Alessandrina