Industri Fesyen Pegang Peran Penting Ekonomi Indonesia

marketeers article

Sebagai salah satu dari 16 kelompok industri kreatif, industri fesyen Tanah Air menyumbang 3,76% PDB nasional di 2017. Ekspor industri fesyen tanah air bahkan meningkat 8,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, ini membuktikan industri fesyen nasional memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.

Ekspor industri fesyen Indonesia pada 2017 mencapai USD13,29 miliar. Gati mengatakan, di tengah persaingan yang kian kompetitif, industri fesyen harus terus didorong, sehingga mampu bertahan dan meningkatkan penetrasi pasar internasional yang saat ini baru mencapai 1,6 persen.

“Upaya-upaya yang dilakukan antara lain penumbuhan wirausaha baru, penerapan SNI, penguatan pendidikan vokasi industri fesyen yang tersertifikasi SKKNI, fasilitasi kemudahan KUR, restrukturisasi mesin/peralatan, fasilitasi promosi, pendampingan tenaga ahli desain, peningkatan kompetensi SDM serta penguatan branding produk fesyen untuk meningkatkan kecintaan konsumen pada produk dalam negeri,” jelas Gati.

Salah satu strategi perluasan jangkauan pasar bagi produk fesyen dilakukan melalui program e-Smart IKM yang telah di-launching sejak tahun 2016. Melalui program tersebut, Kementerian Perindustrian menyediakan showcase bagi produk dalam negeri, termasuk produk fesyen, agar produknya dapat merambah konsumen dari berbagai daerah.

Kemenperin telah menjalin kerja sama dengan lima marketplaces, yaitu Shoppe, Bukalapak, Tokopedia, Blanja.com, dan Blibli untuk mendukung program e-Smart IKM.

“Pada tahun 2017 kami telah melakukan workshop e-Smart IKM kepada 1.730 IKM dan pada tahun 2018 ini kami akan melakukan workshop serupa pada 4.000 IKM. Kami berharap para peserta IFW 2018 dapat bergabung dalam program e-Smart IKM ini,” jelas Gati.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS