Industri Kecantikan Lokal Korea Ingin Sasar Pasar Global

marketeers article

Bisnis kecantikan domestik Korea Selatan menunjukkan perkembangan yang fantastis. Tidak hanya masuk ke pasar Cina dan Amerika Serikat (AS), tetapi juga ke pasar-pasar potensial lainya di Asia Tenggara dan Eropa. Salah satu merek lokal yang menarik konsumen dari luar Korea Selatan adalah SecretKey.

Dilansir dari Korea Times, SecretKey memulai ekspansi bisnis mereka dari Cina pada tahun 2012 dan sejauh ini telah berkembang sangat baik. Salah satu faktor yang menjadi kunci kesuksesan mereka adalah strategi ekspor mereka yang fokus pada analisis target konsumen. Contohnya, mereka mempromosikan produk untuk mengatasi dehidrasi serta memperbaiki elastisitas kulit untuk negara-negara yang cenderung bercuaca cenderung kering.

Sedangkan untuk konsumen yang berasal dari Asia Tenggara, mereka memperkenalkan produk untuk mencerahkan kulit. Konsistensi itulah yang diyakini mampu menjadi kunci dari kesuksesan SecretKey masuk ke pasar global. Di Indonesia sendiri, SecretKey memercayakan pemasaran produk mereka lewat influencer.

Gelombang Hallyu (K-Wave) juga ikut ambil bagian dalam pemasaran produk mereka. Karena, masyarakat dunia mulai mengenal citra kecantikan dan budaya Korea Selatan melalui drama televisi hingga musik. “Kami melihat adanya potensi pasar baru karena belum banyak merek kecantikan yang resmi diluncurkan di negara lain. Menumbuhkan potensi yang ada sangat penting bagi kami, terlebih lagi dengan ketertarikan banyak orang di industri kecantikan Korea Selatan,” ujar perwakilan SecretKey.

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan Korea Selatan telah memimpin pasar baru sejak tahun lalu. Hal tersebut tampaknya merupakan pengaruh dari ketidak jelasan masa depan mereka di pasar Cina. Penjualan di luar Korea Selatan memang menjadi angin segar di saat bisnis ke Cina melesu. Bagaimana tidak? Nilai ekspor produk kecantikan lokal Korea Selatan bahkan mencapai US$ 63 juta pada tahun 2018, meningkat 34,9% per tahunnya sejak tahun 2014.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS