Industri Kereta Api Nasional Menang Tender di Pasar Ekspor

marketeers article
Passenger train. Transportation travel, railway transport, umbrella and luggage, table and window, newspaper and tea, flat vector illustration

Daya saing dan kompetensi industri kereta api nasional kembali memenangkan tender di pasar ekspor. PT Industri Kereta Api (INKA) berhasil memenangkan tender berjumlah 250 gerbong kereta api penumpang ke Bangladesh.

Peluang industri perkeretaapian diyakini Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro masih terbuka lebar, misalnya untuk pasar di Asia Selatan dan Afrika.

“Kereta ini didesain khusus dengan kebutuhan layanan di sana, misalnya muatan diperbanyak dan atap diperkuat,” ujar Budi di Surabaya, Minggu (20/01/2019).

Hal ini dilakukan guna memenangkan kompetisi dengan perusahaan dari negara lain. “Indonesia mengutamakan kualitas produk yang bagus, harga murah, serta pengiriman cepat. Daya saing dan kompetensi ini yang membuat INKA mampu memenangi persaingan,” jelas Budi.

Salah satu keunggulan kereta yang diekspor ini adalah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai 65%. “Kalau engineering dihitung sebagai local content, bisa mencapai 80% ditambah sinergi dengan bahan baku lokal yang sudah tersedia,” tutur Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Menurut Airlangga, ekspor produk manufaktur lebih menguntungkan ketimbang ekspor komoditas karena mempunyai daya tahan lebih kuat dan tidak terganggu gejolak naik turun harga komoditas.

“Kisah sukses INKA menunjukkan ekspor kita bukan melulu komoditas, 73% dari total ekspor sudah dari industri pengolahan. Ini membuktikan kekhawatiran tentang deindustrialisasi tidak terjadi,” imbuhnya.

Saat ini, PT INKA (Persero) juga tengah menyelesaikan pesanan dari dalam negeri, yakni 438 kereta LRT Jabotabek pesanan PT KAI, rangkaian kereta untuk Filipina, serta menggarap potensi di Srilanka.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS