Industri Plester Stagnan, Ini Solusi Hansaplast

marketeers article

Siapa di antara Anda yang tidak mengenal Hansaplast? Rasanya merek ini sudah begitu menempel di benak kita ketika berbicara mengenai plester yang sering digunakan untuk membalut luka di tubuh. Hansaplast sebagai merek perawatan luka dari perusahaan asal Jerman, Beiersdorf telah hadir di Indonesia lebih dari 30 tahun lamanya.Tak heran jika Hansaplast masuk ke dalam jajaran Marketeers 300 brand yang dinilai tinggi dalam sisi Brand Advocacy Ratio (BAR).

Meski telah lama unggul dalam kategori plester, Hansaplast sadar bahwa plester masih menjadi kebutuhan dasar dan produk generik. Alhasil industri plester pun terbilang stagnan. Tantangan yang harus dihadapi oleh Hansaplast adalah bagaimana Hansaplast menghadirkan inovasi plester ke konsumen. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan menghadirkan karakter Disney untuk plester yang menyasar pasar anak-anak. Selain itu, Hansaplast juga menambah kategori  produk selain plester, yaitu koyo dan kompres demam untuk anak. Upaya ini dilakukan Hansaplast untuk terus menjadi merek pilihan keluarga Indonesia.  

“Beiersdorf Indonesia menghadirkan koyo dalam waktu empat tahun terakhir. Sebelumnya sudah ada pemain koyo yang lebih dulu hadir. Namun, Hansaplast masuk ke nomor tiga dan terus mengembangkan produk. Hansaplast menyadari besarnya potensi pasar koyo sehingga ingin meningkatkan market share. Nilai bisnis koyo lebih besar dari plester,” ujar Bayu Isnawan, Marketing Manager Beiersdorf Indonesia.

Ia menambahkan, penetrasi koyo di Indonesia mencapai 30%. Sedangkan penetrasi plester di Indonesia sekitar 34%. Jadi, bisa dikatakan kedua kategori ini mempunyai tingkat penetrasi dan category value yang tidak jauh berbeda. Melihat potensi yang besar ini, maka Hansaplast menghadirkan  koyo sachet dan koyo heat lock. Koyo sachet diluncurkan Hansaplast pada tahun 2014 yang didasari dari peluang Hansaplast untuk bisa masuk ke daerah-daerah. Hansaplast memperhatikan bahwa di daerah biasanya konsumen membeli koyo tidak dalam jumlah banyak, namun dalam bentuk sachet.

“Koyo heat lock lebih menyasar ke kalangan menengah sehingga koyo ini tersedia di minimarket. Hansaplast juga melihat peluang koyo untuk kalangan menengah dalam menghilangkan rasa pegal. Namun, mereka cenderung malu untuk mengatakan mereka memakai koyo. Untuk menarik kalangan menengah, kami membuat kemasan lebih modern dengan bau yang tidak tajam,” pungkasnya.

Related

award
SPSAwArDS