Ini Motif Ekonomi Kunjungan Putri Belgia ke Indonesia

marketeers article
Tak hanya dikenal sebagai negara cokelat terlezat, di mata Indonesia, Belgia juga merupakan mitra bisnis yang menguntungkan. Pada lawatan Putri Astrid dari Kerajaan Belgia ke Tanah Air, pihaknya membawa lima menteri dan 301perwakilan dari 127 perusahaan Belgia.
 
Tujuannya, untuk mencari peluang kerja sama bilateral, baik dalam ranah politik dan ekonomi antar kedua negara, maupun ranah perdagangan antarpelaku usaha Indonesia dan Belgia. 
 
Putri Astrid akan bertandang ke Indonesia selama sepekan, mulai 12-19 Maret 2016. Selama waktu tersebut, Putri Astrid akan bertemu Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan para menteri bidang prekonomian RI, hingga melakukan penanaman pohon di Kebun Raya Bogor dan kunjungan ke Bandung untuk membicarakan perkembangan smart city bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
 
Selama kunjungan itu pula, setidaknya Putri Astrid akan menandatangani 11 kontrak kerja sama dan lebih dari 25 nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan Belgia dan Indonesia.
 
Direktur Jenderal Badan Perdagangan Luar Negeri Belgia Marc Bogaerts mengatakan semangat tersebut menunjukkan perusahaan Belgia sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam jangka panjang. “Kami ingin memperkuat hubungan bisnis dan ekonomi kedua negara,” ujarnya. 
 
Mengapa Belgia menaruh simpatik terhadap Indonesia? Bayangkan, penduduk Belgia hanya 11 juta jiwa, atau hanya setara dengan penduduk Jakarta. Belum lagi, luas negara Belgia terpaut jauh dari luas Indonesia. Bukan hanya itu, ekonomi Indonesia sudah menunjukkan arah perbaikan paska reformasi. 
 
Belgia merupakan eksportir keenam terbesar ke Indonesia di Uni Eropa. Untuk saat ini, Belgia juga menjadi investor kelima terbesar di Indonesia dibanding negara-negara Uni Eropa lain.
 
Tahun lalu saja, ketika ekspor Uni Eropa turun di level 2%, ekspor Belgia ke Indonesia malah naik 0,5%. Total nilai perdagangan Belgia-Indonesia mencapai Rp 1,5 triliun.
 
Ekspor Belgia ke Indonesia mencapai Rp 500 miliar atau 30% dari total nilai ekspor Uni Eropa. Barang-barang utama yang diekspor adalah produk kimia atau obat-obatan.
 
Di sisi lain, Belgia juga mengimpor produk Indonesia seperti garmen, suku cadang kendaraan, dan plastik. Nilainya kurang lebih Rp 1 triliun atau 35% dari nilai impor Uni Eropa ke Indonesia.
 
Editor: Sigit Kurniawan 

Related

award
SPSAwArDS