Ini Strategi Konten Olahraga Untuk Bisnis

marketeers article

Industri olahraga merupakan salah satu segmen terpopuler di dunia. Tak seperti kebanyakan industri, segmen olahraga biasanya terfokus pada periode tertentu di mana semua aksi terjadi.

Melirik Piala Dunia dan Asian Games sebagai contoh, meski terjadi tiap empat tahun sekali, ajang bergengsi di dunia olahraga ini dapat menarik perhatian khalayak luas yang tentunya memberikan peluang unik bagi brand untuk meningkatkan visibilitas dan meraih audiens lebih luas. Namun hal apa saja yang perlu dilakukan pemasar di luar periode ini?

“Pemasaran konten adalah salah satu strategi jangka panjang yang diterapkan brand agar tetap relevan dengan audiens mereka,” ungkap Co-Founder & CEO Get Craft Indonesia Anthony Reza dalam acara Jakarta Content Marketing Meetup di Qubicle Center, Jakarta Selatan.

Beberapa tahun silam, sebagian besar euforia pertandingan olahraga terpusat saat menyaksikan pertandingan secara langsung atau dengan menonton siaran dari televisi. Kini, dengan kemajuan teknologi, siapa pun dapat menikmati live-streaming dan konten di media sosial.

Dalam beberapa peristiwa besar, netizen, termasuk penggemar olahraga beralih ke media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter sebab mereka tidak hanya ingin menyaksikan pertandingan. Mereka ingin “andil dalam percakapan”.

Brand perlu mempertimbangkan pengalaman dua layar dan penggunaan berbagai saluran distribusi guna menjangkau audiens yang lebih luas. Saluran distribusi apa yang terbaik tergantung pada taget audiens dan kebutuhan brand,” lanjut Reza.

Senior Client Partner Twitter Indonesia dan Malaysia Leo Wirendra menambahkan, orang-orang beralih ke Twitter saat sedang menyaksikan pertandingan dan pada waktu iklan. Pada tahun 2016, dua dari lima tagar terpopuler di dunia terkait dengan olahraga.

Pada tahun 2017, tiga dari sepuluh tagar teratas di Indonesia juga terkait dengan peristiwa olahraga, di antaranya #TimnasDay, #PersijaDay, dan #GoJekTravelokaLiga1.

Media sosial dapat memberikan peluang bagi pemasar untuk menjangkau massa. Untuk dapat menyajikan konten yang menarik, “Brand harus dapat memilih momen yang tepat dan mengerti pola pikir para pengguna media sosial,” lanjut Leo.

Head of Marketing Facebook Indonesia Andhini Putri mengungkapkan, brand dapat memperluas jangkauan strategi pemasaran mereka melalui branded video. Andhini menambahkan bahwa dalam membuat video branded, konten harus dapat menangkap perhatian audiens dengan cepat contohnya seperti mengomunikasikan konten jagoan (hero content) di bagian awal video.

Industri olahraga, seperti industri pada umumnya, harus memiliki pesan yang jelas, menarik, dan konsisten yang dapat merepresentasikan citra dari brand. Tentunya, cerita yang relevan dengan audiens merupakan hal yang penting.

Country Marketing Lead Nike Indonesia Arief Tjakraamidjaja mengutarakan, “People buy the story, not the shoes. When they buy the shoes, they feel like they are part of the story.”

Dalam pemasaran konten olahraga, tidak ada satu tolak ukur yang cocok untuk semua. Namun, secara general, brand harus selalu konsisten. Konten berkualitas, memahami pola pikir fans dan pengguna media sosial akan dapat membantu brand untuk membawa pulang medali emas. Bagaimana Menurut Anda?

 

Related

award
SPSAwArDS