Inikah Momentum Kebangkitan Industri e-Commerce Indonesia?

marketeers article

Dunia e-commerce di Indonesia tengah menggeliat. Perhatian pun didapat bukan hanya dari masyarakat dalam negeri saja, tetapi juga masyarakat global. Pertumbuhannya pun terlihat cukup baik, dengan terus bermunculan perusahaan baru baik startup maupun yang sudah besar

“Industri ini terus tumbuh. Dan, jika Anda masih ingat, perjalanan e-commerce ini dimulai pada tahun 1994 dengan keberadaan Indonet sebagai internet service provider pertama di Indonesia. Dari sini, lahir banyak perusahaan, mulai dari Kaskus dan Bhinneka.com pada tahun 1999, Toko Bagus pada 2005, Go-Jek pada 2010, dan MatahariMall.com pada 2015 yang sekaligus membawa konsep O2O (Online to Offline),” jelas Chairman Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA), Daniel Tumiwa.

Konsep yang dibawa oleh MatahariMall.com ini pun dinilai banyak pihak mampu menjadi solusi untuk memperluas cakupan pasar dari para pelaku dunia e-commerce. Selain itu, CEO MatahariMall.com Hadi Wenas menilai konsep O2O ini juga mampu menjawab karakter dari konsumen Indonesia yang cukup beragam. Ujungnya, e-commerce semakin diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, banyak para pelaku e-commerce lain yang juga mengandalkan konsep O2O.

Perjalanan pun bukan hanya diramaikan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Perbaikan infrastruktur juga terjadi, seperti hadirnya teknologi 3G pada tahun 2006, UU ITE pada tahun 2008, 4G pada tahun 2013, hingga pembentukan roadmap e-commerce yang baru tahun ini diperkenalkan. Rencananya, Menkominfo Rudiantara akan meluncurkan roadmap ini pada bulan Agustus mendatang.

Salah satu elemen pendukung berkembangnya ekosistem e-commerce adalah roadmap ini. Roadmap hadir sebagai bentuk dukungan dari pemerintah sebagai regulator. Terdapat tujuh hal yang diatur dalam peta jalan e-commerce Indonesia, yaitu logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, pajak, pendidikan, sumber daya manusia, serta cyber security.

Roadmap yang dibuat oleh pemerintah ini akan membantu percepatan e-commerce di Indonesia baik percepatan secara bisnis dan industri maupun perlindungan e-commerce di Indonesia. Hal ini akan memiliki dampak sangat positif bagi sistem transaksi, sistem keamanan belanja online, serta perkembangan investasi e-commerce asing dan lebih menjamin perlindungan terhadap investor lokal,” terang Riyeke Ustadiyanti, Wakil Ketua Umum Bidang Perencanaan dan Perancangan Asosiasi Indonesia E-Commerce (idEA)

Hadirnya peta jalan ini akan menjadi panduan untuk mengubah kebiasaan lama masyarakat dan pelaku industri e-commerce. Menurut Riyeke, jika peta jalan yang ada tidak bagus, maka upaya untuk mengubah kebiasaan lama tersebut akan berjalan lebih lama. Perilaku menjadi salah satu perhatian utama Riyeke. Ia mengatakan salah satu tantangan terbesar industri e-commerce di Indonesia adalah dalam hal perilaku.

Sementara itu, Rudiantara menggarisbawahi elemen pembentuk pertumbuhan dari industri ini. “Dalam membangun ekosistem e-commerce, ada tiga hal yang berperan penting. Semuanya tergabung dalam NDA (network, device, application). Kondisi ketiganya harus tumbuh bersamaan di seluruh wilayah Indonesia agar pertumbuhan industri ini dapat menyeluruh. Saat ini, masih ada gap antara Ibu Kota Jakarta dengan daerah-daerah lain. Misalnya, soal kecepatan broadband,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika itu.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pun mengamanatkan kepada industri ini untuk terus bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain, khususnya Amerika Serikat. Jokowi pun menggarisbawahi besarnya minat pihak asing kepada Indonesia. Misalnya saja kehadiran perusahaan e-commerce raksasa asal Tiongkok, Alibaba.

“Tidak apa-apa jika pemain asing itu masuk sini. Kita bisa bergabung dengan mereka untuk membesarkan ekosistem industri ini di Indonesia. Tapi ekosistem industri ini harus terus dikembangkan hingga siap dan menjadi daya saing Indonesia di kancah internasional,” jelas Jokowi

Jokowi pun optimistis dengan kemampuan dari para pelaku bisnis online lokal ini. “Kita punya Bukalapak, Tokopedia, Go-Jek, dan masih banyak lagi. Ekosistemnya mulai terbentuk. Ekonomi ini yang akan mengemudikan daya saing kita. Pihak luar pun sudah melihat potensi digital ekonomi Indonesia yang besar,” kata Jokowi

Timeline e-commerce Indonesia (Created by Marketeers)
(Created by Marketeers)

Inikah momentum kebangkitan industri e-commerce Tanah Air?

Related

award
SPSAwArDS