Melihat Geliat Indipreneur di Indonesia

marketeers article
Komunitas Peri Kertas di Marketeers Creativity Day

Gelaran Marketeers Creativity Day (MCD) kembali digelar di SMESCO RumahKU. Ajang ketujuh kalinya ini, mengangkat tema Indipreneur Rising. Bukan  sekadar menampilkan berbagai produk UKM berbasis industri kreatif, seperti biasa MCD juga menghadirkan banyak narasumber untuk berbagi inspirasi dan pengetahuan.

Pada dasarnya, MCD merupakan arena bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau yang biasa dikenal dengan sebuatan UKM untuk menunjukkan kompetensinya dalam mewujudkan berbagai produk unggulan di berbagai industri, seperti fesyen, fotografi, hingga kuliner. Dan, tentu media pembelajaran yang bisa diaplikasikan ke dalam bisnisnya.

MCD menghadirkan komunitas Peri Kertas yang berbagi inspirasi bahwa dari sebuah kertas bisa dibumbui dengan kreativitas hingga menjadi sebuah robot Gundam. Lalu hadir pula komunitas Anak Betawi Pecinta Pantun yang mengirimkan pesan untuk menjaga dan melestarikan budaya yang mereka kemas dengan hiburan berbalas pantun yang mampu membuat pengunjung tertawa terbahak.

Bukan hanya inspirasi, pada ajang ini juga hadir GDILab, buatkontrak.com, dan TopKarir.com yang berbagi hal-hal mengenai pembangunan usaha sebuah UKM. Seperti GDILab yang selalu berpesan kepada UKM agar tidak alergi terhadap data.

“Semakin banyak data, semakin mudah UKM mengambil keputusan akan seperti apa bisnis mereka,” jelas Joh Juda, Head of Analysis at PT Generasi Digital Internasional (GDILab) saat Marketeers Creativity Day di Gedung SMESCO RumahKU, Jakarta, Minggu (28/08/2016)

Selain itu, MCD kali ini menghadirkan Lion & Lion sebuah perusahaan agensi digital yang berbagi mengenai lima tips membangun sebuah kampanye di media sosial. Mengenai hal ini, para UKM dituntut untuk harus selalu aware dengan siapa kita berbicara, dan siapa target market kita.

Selain itu, UKM juga perlu memerhatikan waktu yang pas dalam meluncurkan sebuah kampanye pemasaran di media sosial. Lalu pastikan audiens tidak bingung dan arahkan mereka untuk ke arah pembelian dengan cara bertanya kepada mereka. Poin keempat, hindari konten yang melulu berbau “jualan”. Pastikan konten yang disajikan dapat menginspirasi para audiens.

Konten berbau kisah nyata bisa dibawakan dan merebut emosional dari audiens. Terakhir, pastikan pemilik bisnis melek akan fitur-fitur terbaru dari berbagai media sosial.

Related

award
SPSAwArDS