Investasi ₩ 24 triliun, Kia Bangun Pabrik Kendaraan Listrik PBV

marketeers article
Kia Bangun Pabrik Kendaraan Listrik PBV (Ilustrasi: 123RF)

Kia telah melakukan seremoni peletakan batu pertama untuk pembangunan pabrik baru yang dikhususkan memproduksi kendaraan multifungsi atau Purpose Built Vehicle (PBV) bertenaga listrik. Seremoni diadakan di pabrik Kia Hwaseong, di Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan.

Ho Sung Song, Presiden dan CEO Kia yang mewakili Hyundai Motor Group, dalam sambutannya menyampaikan, Hyundai Motor, Kia, dan Hyundai MOBIS berencana untuk menginvestasikan ₩ 24 triliun di industri kendaraan listrik domestik pada tahun 2030.

“Aksi korporasi ini untuk menjadi salah satu brand dari tiga brand teratas di pasar EV global. Fokus kami adalah untuk meningkatkan daya saing seluruh ekosistem kendaraan listrik, termasuk penelitian dan pengembangan, produksi, infrastruktur, serta mendorong perubahan dan inovasi di dunia industri otomotif masa depan,” ujarnya dalam laporan tertulis.

Pabrik cerdas berkapasitas hingga 150.000 unit

Di dalam rencana perusahaan, Kia akan menginvestasikan sekitar satu triliun won (sekitar US$ 758 juta) untuk mengamankan lahan seluas 99.000 hektar dengan kapasitas produksi per tahun mencapai 150 ribu unit pada tahun pertama. Kapasitas ini dapat ditingkatkan sesuai kondisi pasar.

Rencananya, produksi massal perdana dari pabrik PBV ini akan dilakukan pada paruh kedua tahun 2025. Pabrik kendaraan multifungsi atau Purpose Built Vehicle (PBV) bertenaga listrik ini akan dibangun sebagai pabrik yang ramah lingkungan dengan menerapkan teknologi manufaktur yang canggih dan inovatif.

Diharapkan, teknologi ini dapat menurunkan emisi karbon yang dihasilkan. Pabrik ini juga mengadopsi kecerdasan teknologi dari Hyundai Motor Group dan merek pabrik pintar Kia, “E-FOREST Technologies.”

Salah satu proses manufaktur inovatif yang akan diterapkan di pabrik PBV ini dikenal sebagai “Cell Method”, yang memungkinkan produksi kendaraan berdasarkan permintaan pelanggan yang beragam.

BACA JUGA: KIA Serah Terima EV6 ke Konsumen Pertama di GJAW 2023

Cell Method adalah strategi tata letak proses yang mengelompokkan mesin atau stasiun kerja yang digunakan untuk menghasilkan produk atau bagian yang serupa. Tujuannya adalah untuk menciptakan proses manufaktur yang lebih efisien dan fleksibel dengan mengurangi jarak penyaluran bahan material selama proses produksi.

Nantinya, mesin diatur sedemikian rupa untuk mengoptimalkan aliran bahan material dan produk antar stasiun kerja, sehingga dapat meminimalkan waktu henti, mengurangi biaya, dan meningkatkan produktivitas.

Sistem manufaktur dari pabrik PBV ini akan menyatukan ‘Cell Method’ baru dengan sistem konveyor produksi massal untuk memungkinkan produksi fleksibel dengan lebih banyak penyesuaian berbagai jenis produk. Pabrik PBV ini akan dibangun sebagai pabrik rendah emisi karbon dengan mengoperasikan dry booth yang merupakan metode konstruksi yang ramah lingkungan selama proses pengecatan pembuatan kendaraan.

BACA JUGA: Dibanderol Rp 1,2 Miliar, Kia EV6 GT-Line Bawa Beragam USP

Selain itu, emisi karbon diklaim akan berkurang sekitar 20% dibandingkan pabrik yang sudah ada dengan memanfaatkan cahaya alami dan merampingkan proses manufaktur.

Kia akan menerapkan teknologi inovatif seperti otomatisasi fasilitas menggunakan machine learning dan artificial intelligent (AI) yang meliputi otomatisasi inspeksi kualitas pengecatan kendaraan, otomatisasi pemasangan suku cadang seperti kaca, nama kendaraan, dan logo perusahaan, serta analisis data kualitas pengukuran untuk memperbaiki dan memasang bodi kendaraan secara otomatis dan real time.

Fasilitas baru ini akan menjadi pabrik yang ‘human-friendly’ dengan mendorong otomatisasi dalam pekerjaan yang memerlukan tingkat fokus tinggi, sekaligus dapat memperluas ‘keterbukaan’ pada perspektif dan kreativitas, serta mengurangi tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh pabrik pada umumnya.

Related

award
SPSAwArDS