Investasi Jepang Yakinkan Kemenperin Bangun Ekosistem Mobil Listrik

marketeers article
Tangerang Indonesia. July 24, 2019: Nissan LEAF car displayed in an event of Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut produsen otomotif Jepang berkomitmen dalam investasi pengembangan mobil listrik di Indonesia. Hal itu menjadi salah satu bahasan ketika dirinya bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Koichi Haguida pada Senin (10/1) kemarin di Jakarta.

“Kami banyak melakukan komunikasi dengan produsen otomotif di Jepang, mereka masih tetap berkomitmen untuk investasi di Indonesia, termasuk di bidang Electric Vehicle (EV/ mobil listrik),” kata Menteri Agus dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Investasi mobil listrik oleh Jepang di Indonesia diharapkan mendorong pertumbuhan sektor industri otomotif yang mencatatkan kinerja positif sepanjang Januari hingga Oktober 2021 lalu. Pada kurun waktu itu, produk kendaraan asal Indonesia dikirim menuju lebih dari 80 negara dengan total 235 ribu unit berstatus completely built up (CBU) maupun 79 ribu set dalam kondisi completely knocked down (CKD) dengan nilai total mencapai 44 triliun.

Bentuk kerja sama ekonomi dan perindustrian, termasuk investasi dalam sektor industri otomotif seperti mobil listrik, antara Indonesia dan Jepang sedang dirancang dalam beberapa skema. Di antaranya penyusunan New Manufacturing Industry Development Center (MIDEC) maupun Asian Japan Investing for the Future Initiative (AJIF) yang baru saja diusulkan negara tersebut.

“Kami berharap komitmen Pemerintah Jepang melalui METI untuk menjamin keberlanjutan dan menjaga keselarasan capaian antara proyek tersebut. Selain itu, mendorong peningkatan investasi di sektor industri otomotif, termasuk mobil listrik, untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi tujuan ekspor,” kata Menteri Agus menambahkan.

Jepang mengusulkan sejumlah poin kerja sama dalam proposal AJIF yang juga ditawarkan kepada negara Asia Tenggara selain Indonesia. Beberapa poin usulan Jepang tersebut antara lain diversifikasi rantai pasok, mengenalkan pengembangan dan pemanfaatan teknologi energi terbarukan, hingga studi kelayakan untuk menyediakan infrastruktur berkualitas.

Menteri Perindustrian dalam kesempatan yang sama juga menyebut adanya kerja sama dalam penerapan teknologi digital di seluruh lapisan masyarakat, termasuk potensi membangun ekosistem mobil listrik. Hal tersebut akan dilakukan dengan pemanfaatan teknologi dalam implementasi industri 4.0 dengan Jepang melalui program MIDEC.

Industri otomotif memberi kontribusi cukup besar terhadap angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dengan kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun. Terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang beroperasi, termasuk jenama asal Jepang, dengan menyerap  sekitar 38 ribu tenaga kerja langsung. Selain itu ada dampak kepada 1,5 juta orang dalam keterlibatan rantai nilai industri dengan investasi mencapai Rp 140 triliun termasuk progam mobil listrik.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS