Ipsos: 26% Masyarakat Indonesia Berpotensi jadi Swing-voters di Pilpres 2019

marketeers article
44260589 closeup of a young man holding a chalkboard with text our name is the millennials in front of a brick wall, slight vignette added

Perusahaan riset asal Prancis Ipsos yang juga eksis di Indonesia baru saja mengeluarkan riset terbarunya bertajuk AsiaBUS. Sebuah jajak pendapat dalam sebuah survei omnibus yang biasanya dilakukan setiap kuartal ini dihadirkan untuk menyambut Pemilihan Presiden 2019. Dalam jajak pendapat ini, tiga pertanyaan awal dilibatkan sebagai upaya Ipsos untuk memahami kesiapan para milenial di Indonesia yang hendak berpartisipasi dalam pemilihan presiden tersebut.

Jajak pendapat ini digelar pada 13 – 26 Agustus 2018 setelah kandidat presiden dan wakil presiden diumumkan. Riset ini melibatkan sebanyak 1.000 responden dari lima kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Makassar. Selanjutnya, responden ini dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni kelompok pemilih pemula, kaum milenial, dan pemilih yang lebih tua (kelahiran di bawah tahun 80an).

“Kami ambil komposisi sampel yang dapat merepresentasikan kondisi demografis populasi Indonesia. Selain itu, penentuan lima kota besar ini kami nilai cukup mewakili keseluruhan masyarakat Indonesia,” ujar Soeprapto Tan, Managing Director Ipsos Indonesia di Jakarta.

Jajak pendapat itu menyebut, sebanyak 96% dari responden menyatakan akan memilih dalam Pilpres tahun depan. Namun, yang menarik adalah sebanyak 5% dari pemilih pemula belum memutuskan akan memilih. Jika ditelaah lebih jauh, 92% dari pemilih pemula mengatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk memilih.

Sementara itu, 96% dari kaum milenial mengatakan bahwa mereka akan memilih dan hanya 2% yang tidak akan memilih. Dan, 97% dari pemilih yang berusia lebih tua mengatakan bahwa mereka akan memilih. Hanya 3% yang memutuskan untuk tidak memilih.

Ketika ditanya apakah mereka telah memutuskan akan memilih kandidat yang mana, sebanyak 74% dari responden telah memutuskan pilihan mereka. Artinya, sebanyak 26% lainnnya masih berpotensi sebagai swing-voters.

Lalu, 73% dari milenial mengatakan mereka telah menentukan pilihannya dan 27% belum memutuskan. Ada 67% dari pemilih pemula mengatakan bahwa mereka sudah memutuskan memilih salah satu kandidat dan 33% belum memutuskan.

Lebih dari separuh pemilih mencari kandidat yang mampu menghadirkan solusi bagi masalah-masalah yang saat ini dihadapi sebagai pertimbangan utama. Pemilih pertama cenderung lebih idealis dengan memilih kandidat yang memiliki riwayat hidup yang bersih. Sementara milenial lebih menyukai memilih kandidat presiden yang tegas. Sebagai tambahan, selain kandidat yang tegas, pemilih dari kelompok responden lebih tua memilih kandidat yang taat beragama.

“Tentu saja ini temuan yang menarik dan membuka wawasan, mengetahui bahwa kaum milenial memahami hak mereka untuk memilih serta keputusan mereka untuk turut memilih,” ujar Soeprapto.

Tidak berenti di sini, Ipsos AsiaBus seputar Pilpres akan terus diperbarui hingga mendekati masa pemilihan. “Kami akan melakukan dua kali riset lagi. Akhir Oktober adalah yang terdekat. Selanjutnya di sekitar April 2019 atau sebulan menjelang Pilpres,” tutup Ato.

Related

award
SPSAwArDS