Isu-isu Menarik di Tengah Cuitan “Banjir” di Media Sosial

marketeers article

Bencana banjir yang melanda Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya melahirkan perbincangan dari para warganet. Momen mengharukan ini pun melahirkan beberapa temuan menarik. Red Communication (Redcomm) dan Crimson Agency (Crimson) mengeluarkan infografik temuan seputar pembicaraan di media sosial terkait banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada awal tahun baru lalu.

Dengan menggunakan platform social listening, Redcomm dan Crimson menarik data dari pada periode 31 Desember 2019 sampai minggu pertama Januari 2020. Keduanya menggunakan sejumlah kata kunci yang terkait dengan topik banjir. Ada beberapa temuan.

Kata “Banjir” muncul 1,8 juta kali dalam tiga hari pada topik krisis banjir di Jakarta. Selain itu, dalam 30 hari terakhir, perbincangan mengenai Anies Baswedan meningkat diperbincangkan ketika orang-orang mulai bicara tentang topik banjir. Bahkan, melebihi dibandingkan dengan topik kontroversial penghargaan untuk Colosseum.

“79.7% dari seluruh pembicaraan datang dari Jakarta, selebihnya dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Deden Purnamahadi, Direktur Crimson.

Statistik mencatat, Gubernur DKI mendapatkan cuitan sebanyak 287,2 ribu yang menyebutkan @aniesbaswedan dalam empat hari, 31 Januari 2019 sampai 3 Januari 2020. Dan, 38% di antaranya adalah twit mengandung kata “banjir”.

Sebagian besar percakapan terjadi di Twitter dan mendapatkan reaksi negatif yang tinggi juga di Twitter. Tidak hanya sentimen negatif tentang pemerintah, ada banyak pembicaraan positif yang mengajak orang untuk tidak hanya menyalahkan gubernur atau siapa pun, akan tetapi ketidakpedulian bersama dan isu lingkungan juga menjadi perbincangan.

Temuan lain dapat dibaca pada infografis di bawah ini:

Related

award
SPSAwArDS