Sering berpindah kerja atau job hopping kerap dipandang sebelah mata oleh segelintir perekrut. Padahal, pengalaman kerja jangka pendek justru bisa menjadi nilai tambah asalkan tahu cara menyampaikannya dengan tepat.
Selain menunjukkan keragaman pengalaman, job hopping juga bisa mencerminkan kemampuan Anda beradaptasi di berbagai lingkungan kerja. Melansir Fast Company, berikut beberapa tips untuk mengubah riwayat job hopping Anda menjadi daya tarik di CV:
BACA JUGA: Hindari Lowongan Kerja yang Cantumkan 6 Keyword Ini, Bisa Jadi Red Flag!
Jujur dan Transparan tentang Riwayat Kerja
CV adalah pintu pertama yang membuka peluang karier. Karena itu, pastikan Anda menyusun daftar pengalaman kerja secara jujur. Jaune Little, Direktur Layanan Rekrutmen di Insperity, menegaskan bahwa kejujuran membangun fondasi kepercayaan.
“CV Anda mencerminkan awal dari komunikasi yang terbuka dengan calon pemberi kerja,” ujarnya, dikutip Kamis (26/6/2025).
Dengan menampilkan riwayat pekerjaan secara terbuka, Anda memberi ruang bagi perekrut untuk memahami alasan di balik perjalanan karier Anda, bukan langsung menghakimi berdasarkan durasi kerja semata.
Jelaskan Alasan Positif di Balik Job Hopping
Paparkan alasan mengapa Anda sering berpindah kerja. Entah itu karena ingin memperluas keterampilan, menjajal bidang baru, atau mencari tantangan yang lebih sesuai dengan tujuan jangka panjang.
Menurut Little, saat ini, semakin banyak profesional mengambil peran berbasis proyek atau eksploratif sebagai bentuk pengembangan diri. Hal tersebut mencerminkan rasa ingin tahu dan kesadaran akan arah karier.
BACA JUGA: Persiapkan Masa Pensiun Tanpa Pekerjaan Tetap dengan Langkah Ini
Tampilkan Keterampilan Adaptasi dan Fleksibilitas
Salah satu keunggulan dari pengalaman job hopping adalah kemampuan untuk cepat menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang berbeda-beda. Kemampuan ini sangat dihargai di banyak perusahaan, terutama yang bergerak cepat atau memiliki tim lintas departemen. Pastikan Anda menonjolkan sisi ini baik dalam CV maupun surat lamaran.
Fokus pada Hasil dan Kontribusi
Alih-alih menyoroti seberapa lama Anda bekerja di suatu tempat, tekankan pencapaian dan kontribusi nyata yang telah Anda berikan selama bekerja di sana. Gunakan data atau hasil konkret untuk memperkuat pernyataan Anda.
Misalnya, “Berhasil meningkatkan engagement media sosial perusahaan sebesar 35% dalam tiga bulan.”
Editor: Bernadinus Adi Pramudita