Retina merupakan lapisan tipis di bagian belakang bola mata yang memiliki peran penting dalam proses melihat. Memahami fungsi krusial retina dan berupaya untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap penanganan retina secara darurat, JEC Eye Hospitals & Clinics berupaya menghadirkan solusi dengan menyediakan Kamar Operasi Retina 24 Jam.
Gangguan fungsi pada retina kerap menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat karena gangguan tersebut dapat menimbulkan ancaman kebutaan. Diperlukan penanganan yang cepat pada kasus gangguan retina untuk meminimalisasi terjadinya kebutaan atau penurunan pada fungsi penglihatan.
Dengan menerapkan strategi solution based approach, JEC Eye Hospitals & Clinic menghadirkan Kamar Operasi Retina 24 Jam pada salah satu cabangnya yang terletak di Menteng, yang menjadi solusi untuk menangani kasus operasi retina darurat yang dibutuhkan masyarakat.
“Gangguan retina ini sifatnya krusial dan membutuhkan penanganan secara cepat. Namun, sayangnya terkadang pasien harus menunggu ketersediaan praktik dokter untuk mengatasi permasalahan matanya, sementara di satu sisi, tindakan harus segera dilakukan. Untuk itu, kami berupaya untuk hadir dan menjawab keresahan pasien dengan menyediakan fasilitas Kamar Operasi Retina 24 Jam,” ujar Soefiandi Soedarman, Direktur Medik JEC Eye Hospitals & Clinics Menteng dalam acara Virtual Media Session: Layanan Kamar Operasi Retina 24 Jam di JEC Menteng yang diselenggarakan secara virtual, (24/08/2022).
Selain menghadirkan layanan operasi yang buka 24 jam, JEC Menteng juga memiliki berbagai fasilitas pendukung yang dapat membantu proses penanganan pasien dengan gangguan retina. JEC Menteng didukung oleh sepuluh dokter ahli dengan sub-spesialis Vitreo-Retina yang berpengalaman dalam menangani kasus penderita gangguan retina darurat.
Kamar Operasi Retina 24 Jam JEC Menteng juga diperkuat dengan teknologi untuk diagnostik hingga tindakan operasi dengan alat yang mutakhir. Beberapa teknologi operasi retina yang ditawarkan oleh Kamar Operasi Retina 24 Jam JEC Menteng adalah teknik pembedahan dengan insisi minimal (TSV 23G-27G), teknologi mikroskop terkini, intraoperative OCT dan banyak instrumen-instrumen lainnya.
“Dengan adanya fasilitas yang didukung oleh teknologi dan ahli kesehatan mata yang mumpuni, kami siap untuk menangani pasien setiap saat, sehingga pasien tidak perlu merasa khawatir akan terhambatnya proses operasi,” tutur Soefiandi.
Editor: Ranto Rajagukguk
