Jelang Iduladha, Baznas Targetkan Kumpulkan Hewan Kurban Rp 21 Miliar

marketeers article
Ilustrasi sapi kurban. Sumber gambar: 123rf.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan pada Iduladha 1446 H/2025 nilai total hewan kurban yang dikumpulkan mencapai Rp 21 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari 7.000 setara domba atau kambing (doka), 312 ekor sapi, serta 75 ekor sapi yang akan diolah menjadi produk kalengan.

Noor Achmad, Wakil Ketua Baznas menjelaskan, target tersebut belum termasuk kontribusi dari Baznas daerah dan lembaga mitra lainnya, baik di tingkat daerah maupun nasional. Dia menyebut, target itu tak hanya sekadar angka, tapi upaya untuk memperluas manfaat kurban bagi umat.

BACA JUGA: Baznas Proyeksikan Nilai Ekonomi Kurban Capai Rp 34,3 Triliun

“Nilai total hewan kurban yang ditargetkan mencapai sekitar Rp 21 miliar dengan asumsi rata-rata harga doka Rp 3 juta per ekor,” kata Noor Achmad melalui keterangan resmi, Selasa (13/5/2025).

Daging kurban nantinya akan disalurkan hingga ke pelosok Indonesia, termasuk ke Palestina, guna membantu warga yang terdampak krisis kemanusiaan. Noor Achmad menyebut, target 7.000 ekor doka merupakan akumulasi kebutuhan yang dihitung berdasarkan hasil evaluasi distribusi tahun sebelumnya, ditambah peningkatan partisipasi masyarakat dan potensi penyaluran tahun ini.

BACA JUGA: Potensi Ekonomi Kurban di Indonesia Tembus Rp 24,5 triliun pada Tahun 2023

Pencapaian target tersebut, lanjut Noor Achmad, akan didukung dengan strategi penguatan kanal distribusi, pemanfaatan teknologi digital dalam kemudahan untuk calon mudhohi menunaikan ibadah kurban, serta kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan mitra strategis dan peternak lokal binaan Baznas.

“Sumber hewan kurban nantinya berasal dari dua penyuplai, yakni pasar umum dan Balai Ternak Baznas. Tahun ini, sebanyak 3.250 ekor doka akan disediakan oleh 54 balai ternak binaan Baznas yang tersebar di seluruh Indonesia, sementara sisanya dipenuhi dari pasar umum,” katanya.

Adanya peternak binaan Baznas sebagai penyuplai hewan kurban, ini tidak hanya bermanfaat secara spiritual dan sosial, tetapi juga secara ekonomi bagi mustahik peternak di berbagai daerah. Pendistribusian hewan kurban akan difokuskan ke wilayah-wilayah prioritas yang selama ini minim distribusi kurban.

“Distribusi kurban akan difokuskan pada wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem, lembaga, yayasan, panti, pondok pesantren pra-sejahtera, daerah terdampak bencana, wilayah dengan kasus stunting, serta wilayah lain yang menghadapi isu-isu kemanusiaan,” ujarnya.

award
SPSAwArDS